JAKARTA, iNewsTangsel.id - Kedutaan Inggris di Jakarta menyelesaikan putaran kedua pelatihan literasi digital dan keuangan inklusif bersama mitra lokal BerdayaBareng. Program ini berlangsung dari Juni hingga Desember 2023, dengan acara penutupan pada 13 Januari 2024 di Ganara Art Space, Nipah Park Makassar, Sulawesi Selatan.
Acara tersebut mencakup peluncuran Sistem Manajemen Pembelajaran (LMS) setaraberdaya.com, pameran produk UMKM, talkshow pemberdayaan pemuda dan perempuan inspiratif, informasi Beasiswa Chevening, serta pameran tugas akhir peserta mengenai literasi digital, keuangan, pemasaran digital, dan pengembangan web. Glosarium Bahasa Isyarat untuk istilah digital juga diperkenalkan sebagai hasil dari Pelatihan Bahasa Isyarat kepada tujuh penerima manfaat.
Pemerintah Inggris mengalokasikan dana sebesar Rp 3,7 miliar (£199.916) untuk mendukung program Digital dan Kewirausahaan Kreatif bagi Komunitas Marjinal di Indonesia.
Tujuannya adalah mempromosikan akses digital yang berkelanjutan, aman, dan inklusif bagi komunitas-komunitas terpinggirkan. Proyek ini berlangsung dari Juni hingga Desember 2023 di tujuh wilayah bagian Timur Indonesia, termasuk Makassar, Gowa, Maros, Kendari, Manado, Samarinda, dan Balikpapan. Dengan melibatkan 792 peserta dan 23 fasilitator lokal dari berbagai latar belakang, proyek ini fokus pada perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas, termasuk disabilitas sensorik, fisik, intelektual, dan mental.
Pelatihan ini didesain khusus untuk meningkatkan familiaritas digital peserta dan memberikan keterampilan agar mereka dapat mengambil manfaat dari perkembangan digital yang pesat.
Matthew Downing, Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste, menyatakan bahwa ini adalah tahun kedua Program Akses Digital, di mana Kedutaan Besar Inggris Jakarta bekerjasama dengan BerdayaBareng untuk meningkatkan literasi digital dan keuangan masyarakat marjinal di Indonesia Timur.
Akses digital dianggap sebagai elemen kunci dalam memberdayakan masyarakat untuk menjadi lebih kreatif, inovatif, dan tangguh menghadapi masa depan yang semakin terkoneksi secara digital. Tahap ini memberikan peluang menarik bagi peserta untuk terlibat dalam pasar kerja, bisnis, dan akademisi. Downing menyatakan harapannya untuk terus bekerja dalam bidang pembangunan kritis ini guna memperkuat inklusi digital melalui kolaborasi dengan Indonesia.
Pratiwi Hamdhana AM, Co-Founder BerdayaBareng, menyatakan bahwa tahun ini merupakan tahun kedua kemitraan mereka dengan Program Akses Digital Inggris, bekerja sama dengan Kedutaan Besar Inggris di Jakarta.
Mereka berhasil meningkatkan dampak kerjanya dengan melibatkan lebih banyak penerima manfaat, dari 200 pada tahun pertama menjadi hampir 800 tahun ini, melibatkan 7 kota di seluruh Indonesia Timur.
Program ini berlangsung dari Juni hingga Desember 2023, dan hari ini mereka menyelenggarakan acara kelulusan dalam sebuah Festival Digital dan Keuangan Inklusif. Harapannya, proyek ini akan meningkatkan tingkat literasi digital dan keuangan di Indonesia Timur, serta membuat masyarakat yang tinggal dan bekerja di sana lebih inklusif dan berdaya.
Nur Maulida dari Balikpapan, peserta program Digital dan Kewirausahaan Kreatif, menyatakan, "Ini adalah pengalaman pertama saya dalam program BerdayaBareng, dan saya merasa sangat bersyukur dan puas sebagai peserta Program Akses Digital selama beberapa bulan terakhir.
Program ini memberikan wawasan mendalam tentang dunia digital, teknologi, dan keterampilan yang sangat relevan di era ini. BerdayaBareng memberikan pengalaman belajar mulai dari literasi digital hingga kelas keterampilan digital, baik secara online maupun offline. Semuanya tepat sasaran dan terukur, hal yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya, dan saya belum pernah berpartisipasi dalam kegiatan semacam ini sebelumnya.
Ini bukan hanya kelas pembelajaran biasa; ini terasa seperti sekolah, langkah demi langkah, hingga mencapai kelulusan. Peran fasilitator yang profesional dan memotivasi sangat luar biasa. Terima kasih kepada BerdayaBareng dan Program Akses Digital dari Pemerintah Inggris."
Editor : Hasiholan Siahaan