get app
inews
Aa Text
Read Next : Ratusan Mahasiswa PMII Berunjukrasa Melawan Tirani Pengkhianat Rakyat

Tanda Kemunduran Demokrasi, Mahasiswa Ajak Masyarakat Menyelamatkan Indonesia dari Kepunahan

Rabu, 07 Februari 2024 | 20:03 WIB
header img
Tanda-tanda kemunduran demokrasi makin jelas saat Presiden Jokowi dengan terbuka menyatakan kebolehan ketidaknetralan lembaga kepresidenan dan memperbolehkan kampanye untuk kandidat tertentu.

Pada faktor ekonomi mengalami degradasi yang kian suram yang terbukti ekonomi Indonesia hanya tumbuh 4,94 dalam Kuartal III 2023 dan dalam 10 tahun terakhir ekonomi Indonesia tidak bergerak ke pertumbuhan 5 persen.

Ketimpangan sosial dan penguasaan lahan oleh segilintir orang yang diaungkapkan oleh Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo yang sama-sama menyoroti ketimpangan ekonomi yang terjadi di Indonesia dalam Debat ke-5 Capres yang digelar Minggu (4/1/2024). Mereka menyatakan ekonomi di Indonesia masih belum adil.. Hal tersebut menjadi bukti ketimpangan antara orang kaya dan miskin di Indonesia sangat nyata. 

Serta ancaman hutang Indonesia yang kian membengkak per November 2023, utang pemerintah tercatat mencapai Rp 8.041 triliun, yang mana pada era Pemerintahan Jokowi  di awal yang dimulai sejak 2014, utang pemerintah baru tercatat sebanyak Rp2.608,78 triliun peninggalan Presiden ke-6, SBY. Degradasi serupabdialami dalam faktor pendidikan dalam data yang dirilis Worldtop20.org peringkat pendidikan Indonesia pada 2023 berada diurutan ke 67 dari 209 negara di dunia.

Hal tersebut mengutip dari pernyataan Prabowo Subianto pada 18 September 2017 kenyebutkan bahwasannya 2030 Indonesia akan punah atau bubar yang mengutip dari buku Ghost Fleet, karangan August Cole dan P. W. Singer.  

Menanggapi hal itu, kami mahasiswa yang terdiri dari Forum Lembaga Legislatif Mahasiswa Indonesia (FL2MI) Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (SEMA PTKIN), dan Asosiasi Mahasiswa Hukum Tata Negara Seluruh Indonesia (AM HTN-SI) Kami menganugerahkan Presiden Jokowi dengan “Bapak Pembangunan Politik Dinasti” karena telah berhasil membangun praktik politik nepotisme dengan memanfaatkan struktur dan perangkat kenegaraan yang ada. Penganugerahan tersebut bisa kami cabut jika: 

Editor : Hasiholan Siahaan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut