Para panelis ini awalnya menghasilkan 50 pertanyaan yang kemudian dikerucutkan menjadi 18 pertanyaan saja. Uniknya, di media sosial sempat muncul isu bahwa pertanyaan tersebut telah bocor. Onno menyanggah isu tersebut.
"Saya bikin sembilan pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan ini selesai tiga jam sebelum acara. Jadi kalau di media sosial ada pertanyaan yang bocor, kita panelisnya yang bingung. Orang pertanyaannya jadinya tiga jam sebelum acara, jadinya gimana bocornya?" ucap Onno.
Meski di layar televisi setiap panelis hanya mengambil pertanyaan secara acak yang telah disiapkan di dalam fish bowl, rupanya di belakang layar para panelis ini aktif berdiskusi dan menilai jawaban dari para capres.
"Yang tampil di televisi, setiap capres menjawab pertanyaan selesai dua menit. Di belakang layar, kita para panelis mengobrol, menilai jawaban-jawaban dari capres tersebut. Oke, bagus nih jawabannya, capresnya mengerti. Kira-kira begitu intinya," kata Onno.
Dari pengalamannya berdiskusi dengan panelis lain perihal jawaban dari capres Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo, Onno mengungkapkan ada beberapa kriteria yang membuat seorang capres dinilai baik.
Editor : Hasiholan Siahaan