get app
inews
Aa Read Next : KPUD Sebut Anggaran Pilkada Tangsel 2024 Capai Rp 47 Miliar

Seruan Pemilu Damai, APTISI Sampaikan 8 Pernyataan Sikap

Minggu, 11 Februari 2024 | 10:31 WIB
header img
Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) menyampaikan pernyataan sikap terkait Pemilu Damai 2024.

BINTARO, iNewsTangsel - Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) gerah dengan munculnya politisasi di lingkungan kampus atau perguruan tinggi oleh civitas akademika belakangan ini.

Ketua APTISI, Budi Djatmiko kampus merupakan ruang akademik yang seyogyanya menjadi tempat untuk menimba ilmu dan mengasa kemampuan secara objektif. Untuk itu pihaknya meminta pimimpan perguruan tinggi untuk tidak menyeret kampus ke dalam politik praktis.

"Para dekan, rektor boleh ikut politik praktis, tapi jangan menyeret-nyeret kampus ke dalam politik praktis, artinya kampus ya sudah belajar saja, para pimpinan kampus ini harus  menjaga netralitas,” katanya kepada wartawan usai mendeklarasikan "Pemilu 2024 Damai" di Hotel Sartika, Bintaro, Tangerang Selatan, Sabtu (10/2/2024).

Budi menegaskan, kampus harus terhindar dari kepentingan politik praktis ataupun kandidat capres tertentu. Sebab, kampus harus menjadi wadah pengembangan intelektualitas yang sehat dan kritis.

"Kami melihat ada keresahan dari civitas kampus bahwa demokrasi tidak berjalan, tetapi hal itu hanya disudutkan kepada lembaga presiden, inikan arah politik praktis," urainya.

Kepada pihak civitas akademika, lanjut Budi, APTISI memberikan kebebasan untuk terjun ke politik praktis dengan catatan tidak di lingkungan kampus.

"Kami memberikan hak kebebasan kepada kampus untuk berpolitik praktis, tetapi di ruang politik praktis, jangan ke dalam kampus, biar kan mahasiswa itu belajar dengan objektif tanpa ada embel-embel apapun," bebernya.

Oleh karena itu, APTISI mengajak semua pihak untuk mensukseskan Pemilu 2024 dengan cara damai, jujur, adil dan bermartabat.

"Diharapkan kesadaran kita semua untuk menahan diri tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat menggagalkan pemilu, karena melalui pemilu ini kita bisa mencari pemimpin yang bisa memajukan bangsa Indonesia," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, APTISI juga menyampaikan delapan pernyataan sikap terkait Pemilu Damai 2024:

1. Mari kita bersama saling menjaga stabilitas kehidupan demokrasi berbangsa dan bernea bersama saling mening menyalahkan satu sama lain yang cenderung tendensius.

2. Mari kita bersama saling mengoreksi diri dan memprioritaskan mana yang lebih utama untuk menjaga kehidupan berbangsa dan bernegara demi masa depan kehidupan demokrasi bangsa.

3. Mari kita bersama mendorong stakeholder terkait untuk mewujudkan reformasi partai politik demi terwujudnya demokrasi yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

4. Kepada seluruh pejabat kampus dan akademisi yang mempunyai kerabat, keluarga maupun saudara menjadi caleg atau tim sukses salah satu calon tidak membawa institusi Pendidikan yang menyeret kedalam politik praktis agar Marwah dan keutuhan kampus sebagai forum intelektual tetap terjaga. Oleh elemen bangsa Indonesia tanpa adanya tendensi politik untuk golongan tertentu demi terwujudnya cita-cita bangsa. kepentingan

5. Bagi seluruh Perguruan Tinggi baik Negeri maupun Swasta yang berjumlah 4.356, mari kita bersama berupaya untuk menurunkan suhu Baltik yang berpotensi memecah belah persatuan serta kesatuan bangsa dengan mensosialisasikan kepada Masyarakat demi terciptanya pemilu yang damai, penuh kegembiraan dan persaudaraan dengan mengedapankan kepentingan bangsa.

6. Kami menghimbau kepada seluruh Masyarakat Indonesia yang memiliki hak pilih untuk turut berpartisipasi secara aktif dalam proses Pemilu ini dengan datang ke Tempat Pemungutan Suara pada tanggal 14 februari 2024 dan menggunakan hak pilihnya sesuai dengan hati nurani masing-masing tanpa intervensi dari pihak manapun, demi tewujudnya pemilu yang berkualitas, jujur, adil dan bermartabat.

7. Kami menghimbau kepada masing-masing Pasangan Calon dan Para Pendukungnya untuk menghentikan ujaran ujaran kebencian, hooks serta isu-isu lainnya yang dapat memecah bela persatuan dan kesatuan bangsa.

8. Siapapun Presiden dan Wakil Presiden yang terpilih nanti, Kami menyerukan agar dapat menata kembali kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan ide, cita-cita bangsa sebagaiamana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan kepada segenap komponen bangsa untuk bersatu mendukung Presiden dan Wakil Presiden terpilih hasil Pemilu tahun 2024 sebagai hasil akhir dari pesta demokrasi saat ini.

Editor : Hasiholan Siahaan

Follow Berita iNews Tangsel di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut