JAKARTA, iNewsTangsel.id - Badan Karantina Indonesia (Barantin) melalui Deputi Bidang Karantina Hewan menerima kunjungan Tio46 pembeli sarang burung walet (SBW) asal Tiongkok yang hadir sebagai delegasi perdagangan dari Asosiasi Pedagang PedaGrosir Pertanian Cina (China Agricultural Wholesale Markets Association, CAWA) di Jakarta, Rabu (20/3/2024) kemarin.
Pertemuan bilateral ini bertujuan untuk menguatkan perdagangan kedua negara khususnya untuk komoditas SBW asal Indonesia.
“Kami memahami kebutuhan masyarakat Cina akan SBW yang berkualitas, sehat dan aman. Pemerintah memberi tugas kepada Barantin untuk memastikan penjaminannya,” kata Wisnu Wasisa Putra, Plt. Deputi Bidang Karantina Hewan, Barantin saat menyambut kedatangan delegasi.
Menurut Wisnu, saat ini Indonesia merupakan produsen SBW terbesar di dunia, dengan kontribusi sebesar 75% dari total produksi SBW dunia, sementara Cina merupakan konsumen SBW terbesar atau menyerap konsumsi SBW hingga 80%.
Namun, mengutip dari data ekspor SBW tahun 2023, dari total 1.500 ton yang dihasilkan Indonesia hanya 408,3 ton atau 17% saja yang masuk pasar Cina secara langsung. Sehingga dapat dipastikan sebagian besar SBW Indonesia masuk ke pasar Cina melalui negara lain, seperti : Hongkong, Vietnam, Malaysia, Singapura atau negara lainnya.
Disparitas harga jual SBW di pasar Cina menjadi pertimbangan kedua belah pihak untuk berdialog. Pertemuan ini menjadi sangat strategis guna memacu nilai ekspor , tambah Wisnu.
Secara produktivitas, volume ekspor SBW ke Cina meningkat secara signifikan. Sejak dimulai tahun 2019, hanya 126,8 ton, kemudian tahun 2020 sebanyak 262,4 ton, tahun 2021 sebanyak 227,7 ton, tahun 2022 sebanyak 288,1 ton hingga tahun 2023 mencapai 408,3 ton.
“Jika bisa langsung akan lebih menguntungkan kedua belah pihak,” jelas Wisnu.
Pada kesempatan ini turut hadir ketua asosiasi perwaletan nasional, masing-masing : Budi Wiranata, Ketua Asosiasi Peternak Pedagang Sarang Walet Indonesia (APPSWI); Daniel Tong, Ketua Perkumpulan Pengusaha Sarang Burung Indonesia (PPSBI); Mulyanto, Ketua Perkumpulan Eksportir Komoditas Indonesia Tiongkok (PEKIT); dan anggota dari Perkumpulan Petani Sarang wallet Nusantara (PPSWN) dan Perkumpulan Pengusaha Komoditas Sarang Burung Walet Indonesia (PPKSBWI).
Ketua Cawa, Zengjun Ma mengapreasi dukungan dan fasilitasi Barantin terhadap akses pasar dan jaminan keamanan SBW yang masuk ke Cina.
“Paska COVID-19, perdagangan SBW di Cina semakin membaik, ” kata Ma.
Sebagai informasi, kehadiran delegasi dagang Cina didampingi oleh Atase Perdagangan RI di Cina, Budi Hansyah. Sebelumnya delegasi berkesempatan meninjau rumah walet dan rumah pemrosesan walet di wilayah Jabodetabek.
“Jumlah perusahaan yang dapat mengekspor dari tahun ke tahun terus meningkat. Tahun 2024 sudah 41, 8 perusahaan lagi sedang didafarkan ke GACC dan 8 perusahaan dalam proses penyiapan dokumen.
Apresiasi untuk Barantin yang terus mendampingi dan mengawal,” jelas Budi.
Sebagai mitra dagang strategis, pada kesempatan bertemu dengan delegasi perdagangan Cina, Wisnu juga menjajagi akses pasar untuk 2 (dua) produk pertanian lainnya berupa ceker ayam dan produk susu olahan (keju) ke Cina.
“Informasikan kepada kami apa saja komoditas pertanian dan perikanan yang dibutuhkan, apa saja standarnya. Kami siap memfasilitasinya,” pungkas Wisnu
Editor : Hasiholan Siahaan