Kemudian, menggunakan uangnya untuk usaha dan keperluan lain. Ada juga untuk membayar penginapan di hotel, umroh, makan di restoran, membayar klinik kecantikan terdakwa Febriana Retno Wisesa, hingga membeli aplikasi kencan premium Tinder.
"Ada barang ada ambil tunai, digunakan sendiri saya yang makan, iya membeli aplikasi (Tinder)," ujarnya.
Tapi, terdakwa mengaku ada kartu kredit yang ia bayar tagihannya. Bahkan, ia sempat membayar Rp 100 jutaan lebih untuk membayar tagihan itu. Bahkan, ia sempat bertemu pihak bank untuk mengakui dan meminta keringanan.
"Pada akhirnya lama-lama banyak tagihannya," ucapnya.
Terdakwa mengakui akal-akalan membuka rekening prioritas untuk dapat kartu kredit ini memang diotaki dirinya. Ia melibatkan terdakwa Febriana yang juga istrinya karena tidak menyangka apa yang ia lakukan bisa disetujui bank meski pakai KTP dan identitas palsu.
Editor : Hasiholan Siahaan