get app
inews
Aa Read Next : Apresiasi Nasabah, BRI Life Gelar BRILian Appreciation Week 2024

RS Mandaya Tangerang Hadirkan Pusat Neuromuskular, Atasi Saraf-Otot Hingga Penyakit Langka

Minggu, 23 Juni 2024 | 12:44 WIB
header img
Kalau dulu untuk tes ini hanya bisa di luar negeri, tapi sekarang kita sudah bisa di Mandaya Indonesia dan prosesnya juga cepat, hanya ambil sampel darah

TANGERANG, iNewsTangsel.id - Mandaya Royal Hospital Puri resmi mengumumkan sebagai sentra medis untuk Neuromuskular yang khusus menangangi berbagai penyakit saraf dan otot dari yang umum hingga langka. 

President Director Mandaya Hospital Group, dr. Benedictus Widaja menyampaikan hadirnya pusat khusus penyakit saraf otot neuromuskular pertama di Indonesia menjadi kabar gembira karena masyarakat tidak perlu jauh-jauh berobat ke luar negeri. 

“Pusat saraf dan otot ini berita baik bagi pasien yang memiliki gangguan saraf seperti kesemutan, otot berkedut, kebas, baal tapi tidak sembuh-sembuh, padahal sudah bolak balik ke dokter dan rumah sakit," kata Benedictus Widaja, dalam acara talkshow di Mandaya Royal Hospital Puri, di Karang Tengah, Kota Tangerang, Sabtu (22/6/2024). 

Lebih lanjut Benedictus menambahkan, selain menghadirkan teknologi mutakhir tenaga medis dan dokter spesialis yang mumpuni menjadikan rumah sakit ini menjadi rujukan banyak pasien saraf dan otot.

"Kami memiliki teknologi dan tim dokter subspesialis yang cukup langka di Indonesia untuk menangani penyakit saraf otot umum hingga langka seperti Saraf Kejepit (HNP), Migrain, ALS, Guillain Barre Syndrome, Myasthenia Gravis, FSHD yang apabila didiamkan dapat menyebabkan kelumpuhan," ujarnya. 

Sebagai informasi, Pusat Neuromuskular berfokus pada penyakit-penyakit yang menyerang otot akibat adanya gangguan pada saraf di tubuh. Penyakit neuromuskular memang belum menjadi perhatian banyak orang hingga saat ini, karena dianggap penyakit langka. 

Padahal, gejala gejala penyakit ini termasuk umum dialami dan apabila ditangani segera kelumpuhan dapat dihindari. Selain kebas dan kesemutan, kondisi seperti gangguan bicara, tubuh lemas terus menerus, nyeri otot tanpa sebab yang jelas, hingga kelopak mata yang turun sebelah juga bisa menandakan adanya gangguan pada otot yang disebabkan karena gangguan saraf. 

Tidak jarang, pengidap penyakit ini mendapatkan diagnosis yang kurang tepat karena gejalanya tidak spesifik dan mirip dengan berbagai penyakit lain. Karena itu, keberadaan tim dokter yang betul-betul menguasai tentang gangguan yang terjadi pada saraf dan otot sangat penting dalam perjalanan penanganan neuromuskular.

Luh Ari Indrawati, dokter Subspesialis Saraf di Mandaya Royal Hospital Puri menjelaskan, selain memang terdapat gejala umum pada penderita nyeri saraf otot tersebut, terdapat  gejala yang lebih spesifik.

“Seperti kelemahan otot, tidak kuat beraktivitas, penyecilan ukuran otot, pembesaran otot, keram, nyeri otot, dan sebagainya,” ujar Luh Ari.

Biasanya bila seseorang kuat menjalani aktivitas, ketika saraf otot ini terserang, bisa tiba-tiba tidak bisa melakukan sesuatu. Seperti tiba-tiba tidak bisa menaiki anak tangga, tidak bisa berjalan dengan benar, malah tidak bisa sekedar bangun dari tidur atau dari posisi duduk.

Hingga saat ini, penyakit neuromuskular memang belum menjadi perhatian banyak orang, karena disepelekan bahkan dianggap sebagai penyakit langka. Padahal, gejala gejala penyakit ini termasuk umum dialami dan apabila ditangani segera kelumpuhan dapat dihindari.

“Selain kebas dan kesemutan, kondisi seperti gangguan bicara, tubuh lemas terus menerus, nyeri otot tanpa sebab yang jelas, hingga kelopak mata yang turun sebelah juga bisa menandakan adanya gangguan pada otot yang disebabkan karena gangguan saraf,” beber Luh Ari.

Sebagai Pusat Neuromuskular, Mandaya Royal Hospital Puri menghadirkan teknologi canggih seperti alat Advanced EMG Single Fiber, Evoked Potential Test, MRI Neuro Sensitive hingga Laboratorium Genetik DNA yang sebelumnya pasien harus ke Singapura untuk mendapatkannya. 

“Sekarang sudah bisa di Indonesia, dengan biaya yang jauh lebih terjangkau,” kata Erwin Suyanto, Public Relation Director Mandaya Royal Hospital Group.

Dengan adanya tim dokter dan fasilitas yang mumpuni, diharapkan para pengidap penyakit-penyakit neuromuskular bisa segera mendapatkan diagnosis yang tepat, sehingga mendapatkan terapi maupun obat-obatan yang tepat. 

Tim pusat neuromuscular Mandaya Royal Hospital Puri terdiri dari 20 tim dokter spesialis saraf konsultan neurofisiologi, bedah saraf konsultan juga spesialisasi lain yang dapat membantu proses diagnosis hingga pemulihan, seperti dokter spesialis rehab medik, dokter spesialis radiologi, hingga spesialis patologi klinik dan patologi anatomi yang berperan penting dalam proses diagnosis. 

Sebagai bentuk komitmen dalam membantu lebih banyak pengidap penyakit otot dan saraf lebih cepat mendapatkan diagnosis, Mandaya Royal Hospital bekerja sama dengan Widaya Foundation menggelontorkan dana hingga 500 juta rupiah untuk membantu para pasien yang membutuhkan akses tes genetik langka di Indonesia.

“Dengan adanya bantuan ini, kami berharap bisa membuka akses bagi siapapun yang membutuhkan tes genetik, sehingga bisa mendapatkan penanganan segera. Kalau dulu untuk tes ini hanya bisa di luar negeri, tapi sekarang kita sudah bisa di Mandaya Indonesia dan prosesnya juga cepat, hanya ambil sampel darah,” tandasnya.

Editor : Hasiholan Siahaan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut