JAKARTA, iNewsTangsel.id - Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) RI merespons meningkatnya kasus anak-anak yang rutin menjalani cuci darah atau hemodialisis di berbagai rumah sakit dengan membentuk Tim Pencari Fakta (TPF).
Ketua BPKN RI, M. Mufti Mubarok, menyatakan ada dua rumah sakit yang menjadi perhatian khusus. "Pekan lalu, sekitar 30 anak rutin menjalani cuci darah di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, jumlah anak yang perlu hemodialisis hingga Juli tercatat 77," ujarnya, Rabu (7/8/2024).
Penyakit ginjal pada anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah konsumsi makanan dan minuman dengan kadar gula tinggi. "BPKN RI merespons dengan membentuk TPF untuk menyelidiki apakah ada kaitan dengan produk makanan dan minuman berkadar gula tinggi," jelas Mufti.
Mufti juga menyoroti pentingnya informasi mengenai kandungan gula, garam, dan lemak (GGL) pada produk makanan dan minuman. "Kami berharap pemerintah lebih ketat meminta produsen mencantumkan kadar GGL pada produk mereka. Konsumen masih minim informasi mengenai kandungan ini," tambahnya.
Selain itu, Mufti meminta agar ritel dan supermarket modern maupun tradisional mencantumkan kandungan GGL dengan jelas di rak minuman dan produk instan. "BPOM dan Kemenkes juga perlu menguji ulang setiap barang yang beredar di pasar untuk memastikan edukasi yang sama dilakukan oleh pemerintah dan pelaku usaha," tutup Mufti.
Editor : Hasiholan Siahaan