get app
inews
Aa Read Next : Emas, Masih Menarikkah sebagai Instrumen Investasi

Harga Emas Masih Berpotensi Naik Hingga 2025

Sabtu, 14 September 2024 | 12:49 WIB
header img
Pada kerangka waktu mingguan, kami juga melihat bearish divergence dan kemungkinan formasi bearish wedge, yang bisa menjadi sangat negatif untuk harga emas. Namun, bukan berarti harga akan langsung turun.

Tiongkok dan India

Permintaan fisik emas dari Tiongkok dan India, dua konsumen terbesar emas, diperkirakan akan meningkat. Di Tiongkok, nilai renminbi (RMB) yang naik lebih dari 2% dalam sebulan terakhir dapat mendorong pihak berwenang untuk melonggarkan kuota impor emas, meningkatkan permintaan emas di negara tersebut. Di India, keputusan pemerintah untuk menurunkan bea impor emas dan perak dari 15% menjadi 6% menjelang musim perayaan (Oktober–Maret) diperkirakan akan meningkatkan konsumsi perhiasan, memperkuat permintaan emas di pasar domestik.

Analisis Teknikal

Secara teknis, pada kerangka waktu 4 jam, ada tanda-tanda kelemahan. RSI menunjukkan bearish divergence, dan pertumbuhan harga melambat. Meskipun tren emas tetap bullish, ada kemungkinan harga turun ke level support 2.475,00. Pada level ini, garis tren naik dan moving average 200-hari dapat menjadi support kuat. Jika harga bertahan, emas bisa kembali menguat setelah koreksi ringan. Namun, jika gagal bertahan di level tersebut, harga bisa turun lebih lanjut ke kisaran 2.360–2.400.

Editor : Hasiholan Siahaan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut