Risyapudin juga menggarisbawahi pentingnya transformasi digital sebagai upaya meningkatkan efisiensi operasional serta mempercepat aktivitas masyarakat. Transformasi digital, katanya, merupakan langkah penting dalam mewujudkan pelayanan publik yang ekonomis, efektif, efisien, serta berkelanjutan, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
“Dengan 27.000 aplikasi yang tersebar di berbagai instansi pemerintahan, integrasi adalah kunci untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Oleh karena itu, kami di Ditjen Perhubungan Darat juga berupaya mengintegrasikan sistem dan data transportasi darat melalui Digital Collaborative Governance,” jelasnya.
Melalui kolaborasi ini, Ditjen Perhubungan Darat akan melakukan integrasi data dengan berbagai pemangku kepentingan di sektor transportasi, termasuk operator jalan tol dan non-tol, guna mempercepat pengambilan keputusan berbasis data. Dengan sistem AtMS, data lalu lintas yang dihasilkan akan memberikan gambaran yang akurat tentang kinerja jaringan jalan, yang nantinya akan menjadi dasar dalam menyusun kebijakan rekayasa lalu lintas.
FGD ini menghadirkan sejumlah pembicara dan narasumber, di antaranya Kasubdit Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Jalan Wayan Deddy Wedga Setyanto, Rudi Irawan, Asisten Deputi Infrastruktur Konektivitas Kemenko Marves, serta perwakilan dari Korlantas Polri, Kementerian PUPR, dan instansi terkait lainnya. Diskusi ini membahas berbagai aspek pengembangan AtMS serta bagaimana integrasi digital dapat memperkuat tata kelola transportasi darat di Indonesia.
Dalam kesempatan ini, turut dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Proof of Concept Peningkatan Sistem Informasi antara Direktorat Lalu Lintas dan beberapa perusahaan teknologi, seperti PT Manunggaling Rizky Karyatama Teknics dan PT Jaring Solusi Aplikasi. Selain itu, ditandatangani juga perjanjian kerjasama integrasi data dengan sejumlah operator jalan tol, termasuk PT Jasa Marga, PT Jasa Marga Transjawa Tol, PT Marga Mandalasakti (MMS), dan PT Lintas Marga Sedaya (LMS).
Editor : Hasiholan Siahaan