get app
inews
Aa Text
Read Next : Canggih! Ribuan Drone Berkemampuan AI Buatan Jerman Dikirim ke Medan Perang Ukraina

Teknologi Baru Mengubah Dunia Finansial Secara Global

Rabu, 25 September 2024 | 11:18 WIB
header img
Di negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa, sudah wajar jika dikatakan bahwa keuangan adalah tentang teknologi modern, sementara di pasar negara berkembang seperti India dan Asia Tenggara, orang-orang masih membiasakan diri dengan teknologi.

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Teknologi telah banyak mengubah pasar keuangan dalam beberapa tahun terakhir. Teknologi membuat trading jadi lebih mudah, lebih cepat, dan lebih efisien. Dalam artikel ini, Rabu (25/9/2024) kita akan melihat bagaimana teknologi mengubah trading di India dan negara-negara lain di Asia Tenggara. Kami akan membahas trading algoritmik, AI, blockchain, mata uang kripto, Fintech, aplikasi mobile, teknologi cloud, dan analisis big data dalam trading. Pakar Broker Octa akan menyelami dan mendiskusikan penggunaannya secara global dan khususnya di India. 

1. Trading algoritmik dan kecerdasan buatan

Trading algoritmik adalah cara baru untuk membeli dan menjual saham. Trading algoritmik menggunakan program khusus yang dapat dengan cepat memproses data dalam jumlah besar dan trading lebih cepat dari manusia. Di AS, 70% dari semua trade pasar saham dilakukan dengan algoritma. Di London dan Frankfurt, komputer yang melakukan sebagian besar trading. AI (kecerdasan buatan) membantu memprediksi perubahan pasar, karena pembelajaran mesin memungkinkan prakiraan yang lebih baik.

Di kota besar seperti New York dan London, perusahaan-perusahaan menggunakan AI untuk membuat trading jadi lebih baik dan lebih menguntungkan. Di India, makin banyak perusahaan Fintech yang juga menunjukkan ketertarikan pada teknologi ini. Namun, AI di India belum sepopuler di Barat karena beberapa masalah regulasi dan terbatasnya jumlah orang yang familier dengan teknologi ini. Akan tetapi, situasi di Asia berubah seiring dengan pasar yang secara bertahap membaik dan makin banyaknya orang-orang yang mempelajari cara menggunakan AI. Sebagai contoh, AI sangat populer di Singapura, Malaysia, dan Indonesia, di mana teknologi baru digunakan dalam sistem keuangan untuk membuat trading lebih cepat. Kar Yong Ang, analis Broker Octa, menyatakan, “Singapura adalah pusat keuangan di kawasan tersebut dan memimpin dalam hal ini. Perusahaan Malaysia menggunakan AI untuk membuat trading jadi lebih baik. Perusahaan Indonesia juga menggunakan algoritma. Namun, teknologinya tidak sebaik di negara-negara Barat. Masalahnya adalah infrastruktur dan regulasi.”

2. Blockchain dan mata uang kripto

Di Amerika dan Eropa, banyak sekali diskusi tentang blockchain dan mata uang kripto. Blockchain adalah cara baru untuk melakukan transfer uang dan kontrak, yang membuat segala sesuatunya menjadi lebih jelas dan lebih aman. Bank-bank besar seperti JPMorgan Chase dan Goldman Sachs menggunakan blockchain untuk membuat sistem mereka lebih canggih. Mata uang kripto seperti Bitcoin dan Ethereum saat ini diminati untuk trading dan investasi, dan beberapa negara Eropa, seperti Swiss dan Malta, berencana mengintegrasikannya ke dalam sistem uang mereka. Maka, wajar jika negara-negara tersebut dianggap sangat sesuai untuk perusahaan-perusahaan baru yang menggunakan blockchain. India berencana untuk melegitimasi penggunaan mata uang kripto dengan membuat undang-undang khusus untuk penggunaannya di masa depan. Perusahaan startup India seperti Polygon dan WazirX sangat penting untuk teknologi blockchain dan kripto. Polygon, misalnya, membantu Ethereum tumbuh dan berkembang. Blockchain juga mendapat banyak perhatian di Asia Tenggara. Singapura, sebagai pusat keuangan yang signifikan, menggunakan blockchain dalam perbankan dan trading. Pemerintah Singapura memiliki beberapa ide segar untuk koin kripto dan berencana menciptakan kondisi yang memungkinkan perusahaan startup kripto untuk tumbuh. Di negara lain seperti Vietnam dan Filipina, kripto makin populer di kalangan investor. Orang-orang dari kedua negara ini secara aktif membeli koin kripto dan menggunakan platform seperti PDAX di Filipina dan TomoChain di Vietnam.

3. Fintech dan aplikasi mobile 

Di Amerika Serikat dan Eropa, telah terjadi banyak perubahan pada perilaku masyarakat di bidang finansial. Anda sudah bisa trading dan berinvestasi dari ponsel dengan menggunakan aplikasi khusus.  Perusahaan seperti Robinhood dan Revolut membuat pembelian saham dan kripto jadi lebih mudah, dengan antarmuka sederhana dan biaya rendah. Aplikasi ini juga membantu trader dan investor memantau dana mereka dan mengikuti perkembangan yang terjadi di pasar. 

Editor : Hasiholan Siahaan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut