JAKARTA, iNewsTangsel.id - Ratan Tata, konglomerat asal India, telah meninggal dunia pada usia 86 tahun. Meski ia merupakan pewaris kekayaan dari salah satu konglomerat tertua di negara tersebut, Ratan Tata berhasil membangun kerajaan bisnis global yang sukses.
Tata tidak pernah menikah dan tidak memiliki anak. Kepergiannya meninggalkan kekosongan di puncak kepemimpinan Tata Trusts, sebuah badan amal besar yang memiliki sekitar 66% saham di Tata Sons, yang mengendalikan semua perusahaan Tata yang terdaftar.
Ratan Naval Tata lahir di Mumbai pada 28 Desember 1937. Ia dibesarkan oleh neneknya setelah orang tuanya, Naval dan Sooni Tata, bercerai ketika ia berusia 10 tahun. Ayahnya diadopsi ke dalam keluarga besar Tata pada usia 13 tahun oleh menantu perempuan Jamsetji Tata, pendiri Tata Group.
Perjalanan bisnisnya tidak selalu mulus. Pada akhir tahun 2008, grup Tata menghadapi krisis besar ketika teroris menyerang hotel utama mereka, Taj Mahal Palace, yang terletak di dekat Gerbang India di Mumbai. Serangan ini adalah bagian dari aksi teror yang lebih luas di kota tersebut, mengakibatkan kematian sekitar 31 orang, termasuk 11 karyawan, selama pengepungan empat hari.
Mengutip Reuters, pada Kamis (10/10/2024), kematian Tata diumumkan melalui pernyataan dari Ketua Tata Group, Natarajan Chandrasekaran, yang menyebut Tata sebagai pemimpin luar biasa.
Selama lebih dari dua dekade kepemimpinannya sejak tahun 1991, Tata secara signifikan memperluas kerajaan bisnisnya, yang kini telah berusia 156 tahun. Tata Motors kini beroperasi di lebih dari 100 negara dan mencatat pendapatan sebesar US$ 165 miliar hingga Maret 2024.
Ia mengelola lebih dari dua puluh perusahaan yang memproduksi berbagai produk, mulai dari kopi, mobil, garam, hingga perangkat lunak. Bisnisnya juga meliputi maskapai penerbangan dan memperkenalkan aplikasi super pertama di India.
Perusahaannya juga menjalin kemitraan dengan Powerchip Semiconductor Manufacturing Corp. dari Taiwan untuk membangun pabrik fabrikasi chip senilai 11 miliar dolar AS di India. Selain itu, mereka juga berencana membuka pabrik perakitan iPhone.
Grup Tata juga telah mengakuisisi sejumlah aset ikonik Inggris, termasuk produsen baja Corus Group Plc. pada tahun 2007 dan produsen mobil mewah Jaguar Land Rover pada tahun 2008.
Editor : Hasiholan Siahaan