"Maksudnya apa? untuk mengurangi titik konflik atau titik adu antara arus lalu lintas. Intinya untuk mengurangi konflik (titik adu) itu," terang Staf Dishub Provinsi Banten, Dudy Hardiana, di lokasi.
Pemasangan barrier dan kerucut masih dalam tahap uji coba. Jika dianggap efektif mengurai kemacetan, maka sangat mungkin keberadaan alat pengatur lalu lintas itu terus dipertahankan.
"Kita lihat saja, tentatif. Kalau masih bagus ya kita lanjut, kalau enggak ya nanti kita rubah lagi skemanya," jelasnya.
Menurut dia, kemacetan di persimpangan itu memang sulit diatasi dengan keterbatasan lebar jalan. Untuk jangka panjang, maka dia menyebut pelebaran jalan menjadi satu-satunya solusi menuntaskan persoalan tersebut.
"Karena di sini kapasitas jalannya kecil, maka nya harus ada pelebaran jalan juga kan. Cuman ya untuk menunggu sampai ke pelebaran jalan karena biayanya tinggi, maka kita lakukan dengan rekayasa lalu lintas," ungkapnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta