JAKARTA, iNewsTangsel.id - Sejumlah warga memanfaatkan hari libur nasional dengan mengunjungi pusat perbelanjaan setelah memberikan suara dalam Pilkada Serentak 2024 pada Rabu (27/11/2024). Hal ini terjadi karena hampir semua tenant makanan dan minuman (F&B) menawarkan diskon hingga 50 persen melalui program Klingking Fun. Program ini digagas oleh Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO), bekerja sama dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) dan Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI). Tujuannya adalah untuk mengurangi angka golongan putih (golput) atau masyarakat yang tidak menggunakan hak pilih.
Pelaksana Harian Ketua Umum HIPPINDO sekaligus Ketua Panitia Klingking Fun 2024, Fetty Kwartati, menyatakan bahwa program ini merupakan penyelenggaraan ketiga sejak 2019. Sebelumnya, program serupa juga diadakan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) Februari 2024 dan kembali dilaksanakan pada Pilkada Serentak November 2024.
“Program ini adalah bentuk apresiasi kami kepada masyarakat yang telah memberikan suaranya untuk memilih pemimpin. Kami juga ingin mendorong masyarakat memanfaatkan momen ini untuk berbelanja di pusat belanja, sekaligus membantu perputaran ekonomi,” ujar Fetty di Jakarta, Rabu (27/11/2024).
Ketua Umum APPBI, Alphonzus Widjaja, menambahkan bahwa Klingking Fun kini menjadi acara rutin bersama APINDO untuk mendukung kesuksesan Pemilu dengan meningkatkan partisipasi pemilih. Salah satu caranya adalah memberikan berbagai promo menarik bagi masyarakat yang menunjukkan tanda tinta di jarinya usai mencoblos.
“Bagi kami, program ini juga menjadi langkah awal mendukung industri ritel. Dalam beberapa waktu terakhir, daya beli masyarakat melemah, sehingga kami berharap program ini dapat meningkatkan daya beli masyarakat melalui diskon hingga 50 persen, promo beli 1 gratis 1, dan lainnya,” jelas Alphonzus.
Ketua Umum APINDO, Shinta Kamdani, turut mengungkapkan antusiasmenya menghadirkan kembali program belanja ini. Dengan perkiraan 190 juta pemilih yang menggunakan hak suara dalam Pilkada Serentak 2024, ini menjadi peluang besar untuk dimanfaatkan.
“Walaupun kondisi ekonomi sedang kurang baik, dengan pertumbuhan di bawah 5 persen pada kuartal ketiga dan penurunan daya beli kelas menengah, kami tetap ingin memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berbelanja melalui pesta diskon ini. Kami juga meminta pemerintah untuk mempertimbangkan penundaan penerapan PPN 12 persen demi mendukung daya beli masyarakat,” tutup Shinta.
Editor : Hasiholan Siahaan