Keprihatinan Sujiwo Tejo atas Minimnya Lagu Tradisional di Televisi

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Budayawan sekaligus dalang dan penyanyi, Sujiwo Tejo, menyampaikan keprihatinannya atas minimnya perhatian stasiun televisi terhadap musik tradisional dalam program-program acaranya. Menurut seniman kelahiran Jember, 31 Agustus 1962 ini, stasiun televisi lebih sering menampilkan musik bernuansa barat dibandingkan mengangkat musik tradisional, yang seharusnya menjadi kebanggaan bagi generasi muda.

“Stasiun televisi jarang menayangkan program berbasis kearifan lokal, terutama dalam hal musik. Nada-nada tradisional, seperti dari Minang atau Minahasa, perlu diperdengarkan kembali agar anak muda mengenal dan bangga dengan kekayaan musik tradisional kita,” ujar Sujiwo Tejo saat menghadiri acara refleksi akhir tahun di TVRI, Senayan, Jumat (20/12/2024).

Ia juga menyoroti potensi media sosial sebagai ruang berekspresi untuk musik tradisional, meskipun menghadapi tantangan berupa kritik atau cibiran dari netizen. “Di Denpasar, saya sering mendengar keluhan ini. Saya sarankan tetap berkarya sesuai idealisme, bukan karena komentar buruk dari netizen. Jangan patah semangat,” tambahnya.

Sujiwo Tejo berharap musik tradisional mendapat apresiasi lebih besar, terutama dengan dukungan dari para musisi yang kini memiliki peran di pemerintahan atau DPR. “Musisi seperti Once dan Tony Wenas bisa memperjuangkan royalti yang lebih adil serta memastikan musik tradisional mendapat tempat di berbagai platform, termasuk televisi,” ungkapnya.

Ia pun mendorong TVRI untuk mengambil peran sebagai pelopor dalam memberikan ruang bagi musisi tradisional. “TVRI harus menjadi wadah kreasi bagi musisi etnik tradisional, agar anak muda lebih mengenal dan menghargai keragaman musik tradisional di tanah air,” harap Sujiwo.

TVRI terus berinovasi dengan transformasi digital, termasuk penggunaan teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk meningkatkan efisiensi produksi konten dan memahami kebutuhan audiens. Direktur Utama TVRI, Iman Brotoseno, menyatakan bahwa TVRI serius beradaptasi dengan teknologi terbaru sambil tetap memberikan ruang bagi musisi tradisional.

“Keseriusan ini merupakan bukti bahwa TVRI hadir untuk masyarakat, termasuk mendukung musisi etnik tradisional,” ujar Iman.

Ketua Dewan Pengawas LPP TVRI, Agus Sudibyo, juga menegaskan komitmen TVRI untuk menjadi media pemersatu bangsa. “TVRI akan terus melayani masyarakat dengan tayangan yang mencerahkan, tidak berorientasi pada komersial, tetapi pada kemaslahatan bersama,” ungkap Agus.

Agus menambahkan bahwa TVRI akan konsisten menjadi sumber informasi, edukasi, dan hiburan berkualitas bagi rakyat Indonesia. “Sebagai media pemersatu bangsa, kami menghadirkan tayangan yang mendidik, menginspirasi, dan menjaga nilai-nilai kebangsaan serta keberagaman budaya,” pungkasnya.

Editor : Hasiholan Siahaan