JAKARTA, iNewsTangsel.id - Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menggelar acara peluncuran Naskah Sumber Arsip terkait Makanan Bergizi Gratis (MBG) dan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Jakarta, Jumat (17/1/2025). Acara ini merupakan bagian dari komitmen ANRI untuk memberikan akses seluas-luasnya kepada masyarakat terhadap arsip yang mengandung informasi penting, guna membantu bangsa Indonesia mempelajari berbagai isu secara mendalam dan menemukan solusi terbaik.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala ANRI, Imam Gunarto, menyampaikan bahwa untuk program MBG, ANRI berkontribusi dalam mendukung peningkatan partisipasi masyarakat. Naskah bertema "Makan Sehat Bergizi Gratis dari Masa Hindia Belanda hingga Republik: Penanganan Stunting dan Swasembada Pangan" diluncurkan dalam bentuk buku arsip.
"Acara ini menampilkan dokumen-dokumen historis yang merekam perjalanan kebijakan gizi di Indonesia, mulai dari masa Hindia Belanda hingga era modern. Naskah ini dirancang untuk memberikan wawasan berbasis arsip kepada pemerintah dan masyarakat, serta menjadi referensi penting dalam merumuskan kebijakan nasional. Arsip tersebut meliputi dokumen kertas, foto, hingga arsip audio visual yang tersimpan rapi di ANRI," jelas Imam.
Buku arsip tersebut akan disebarluaskan dalam bentuk cetak dan digital (e-book), sehingga masyarakat dapat mengaksesnya dengan mudah. Selain itu, ANRI juga telah menyediakan video dokumentasi program MBG yang dapat diakses melalui kanal YouTube, guna memperkuat partisipasi publik. Imam menambahkan bahwa program MBG pernah dilaksanakan pada masa Hindia Belanda untuk mengatasi kelaparan dan gizi buruk, seperti busung lapar dan stunting yang banyak dialami masyarakat miskin.
Pada acara yang sama, ANRI juga merilis Naskah Sumber Arsip Partai Komunis Indonesia (PKI) periode 1923–1985. Langkah ini bertujuan memperkaya sejarah nasional dan memberikan rujukan informasi yang akurat dan objektif bagi publik dan peneliti.
"Arsip-arsip terkait PKI mencakup dokumen penting dari Indonesia, Amerika Serikat, hingga koleksi pribadi Ratna Sari Dewi, istri Presiden Soekarno. Arsip ini dibagi menjadi tiga periode utama: masa Hindia Belanda (1923–1937), masa Perang Kemerdekaan (1948), dan periode 1952–1985 yang mencakup peristiwa besar seperti Gerakan 30 September 1965 (G30S)," terang Imam.
Naskah ini juga melibatkan arsip dari National Archives and Records Administration (NARA) di Amerika Serikat, yang mencakup laporan intelijen, analisis perkembangan PKI, hingga hubungan komunis internasional. Dokumen-dokumen tersebut menawarkan perspektif internasional terkait PKI dan peristiwa besar seperti G30S.
Salah satu bagian menarik dari arsip ini adalah surat-surat Soekarno kepada Ratna Sari Dewi yang ditulis pada Oktober 1965. Surat-surat tersebut memberikan gambaran tentang kondisi politik dan keamanan pasca-peristiwa G30S.
Imam berharap peluncuran naskah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas bagi masyarakat dan pemerintah, serta menjadi bahan refleksi dalam memahami sejarah bangsa.
Editor : Hasiholan Siahaan