JAKARTA, iNewsTangsel.id - Peluang besar hadir bagi jurnalis Indonesia dengan dibukanya kompetisi hibah penulisan isu perubahan iklim dari Earth Journalism Network (EJN) Asia Pasifik 2025. Kompetisi ini menawarkan pendanaan sebesar USD 1.000 hingga USD 2.000 untuk mendukung liputan mendalam yang berfokus pada solusi perubahan iklim di kawasan Asia Pasifik.
Ketua Umum Pita Putih Indonesia (PPI), Giwo Rubianto Wiyogo, mendorong jurnalis untuk memanfaatkan kesempatan ini. Menurutnya, isu perubahan iklim dan dampaknya sangat nyata di tengah masyarakat. Dengan dukungan proyek EJN Asia Pasifik yang didanai oleh Sida, program ini akan memilih 10 hingga 20 cerita terbaik untuk didanai.
“Ini saat yang tepat untuk mengangkat kisah-kisah unik dan menawarkan solusi inspiratif,” kata Giwo di Jakarta, Selasa (21/1/2025).
Giwo menjelaskan bahwa kompetisi ini bukan hanya soal pendanaan. Para jurnalis terpilih juga akan mendapatkan bimbingan editorial untuk menyempurnakan penulisan, pelatihan jurnalistik berbasis solusi, serta dukungan strategi media sosial untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan menciptakan dampak nyata.
“Perubahan iklim memengaruhi berbagai aspek, termasuk kesehatan ibu dan anak. Bahkan, perempuan memiliki risiko terdampak 14 kali lebih besar dibandingkan laki-laki. Karenanya, diperlukan upaya bersama dari seluruh elemen masyarakat,” jelas Giwo.
Sekretaris Jenderal PPI, Wincky Lestari, optimis bahwa jurnalis Indonesia dapat bersinar dalam kompetisi ini. Menurutnya, Indonesia memiliki banyak inovasi berbasis kearifan lokal yang dapat menjadi solusi nyata terhadap perubahan iklim, baik di bidang kesehatan, sosial, maupun ekonomi.
“Banyak cerita menarik yang bisa digali dari Indonesia,” ujarnya.
Ketua Harian PPI, Heru Karsidi, menambahkan bahwa saat ini masyarakat kerap kehilangan minat pada isu perubahan iklim akibat narasi negatif yang menimbulkan kecemasan. Karena itu, jurnalis diharapkan mampu mengubah narasi “kiamat perubahan iklim” menjadi solusi yang inspiratif.
“Jurnalis harus mampu memberikan solusi untuk mengurangi kecemasan masyarakat, meningkatkan kepercayaan terhadap media, dan mendorong kebijakan yang lebih baik. Kompetisi ini adalah kesempatan emas bagi jurnalis Indonesia untuk menyuarakan inovasi lokal dengan dampak global,” tutup Heru.
Editor : Hasiholan Siahaan