Selalu Cuan, Berikut Strategi 4M yang Membuat Bisnis INPP Terus Berkembang Pesat

Strategi utama INPP dalam menjaga tingkat okupansi yang tinggi adalah fokus pada tenant mix yang kuat, terutama di sektor fashion, apparel, dan aksesoris.
Bahkan, di 23 Paskal Bandung dan Beachwalk Shopping Center Bali, terjadi antrean tenant yang ingin bergabung. Kondisi ini semakin memperkuat keyakinan INPP dalam mengembangkan proyek 23 Paskal Extension.
“Dengan situasi yang sangat positif ini, kami optimistis dapat menjalankan bisnis dengan baik sepanjang tahun 2025,” tambah Anthony.
Salah satu faktor utama pendukung keberhasilan INPP adalah pendapatan berulang (recurring income), yang mencapai 90 persen. Kontribusinya berasal dari sektor hotel (48 persen), komersial (42 persen), dan penjualan properti (10 persen).
Melihat kinerja bisnis di 2024, INPP mencatat pendapatan usaha sebesar Rp878 miliar dalam sembilan bulan pertama, tumbuh 121 persen secara tahunan. Pertumbuhan ini ditopang oleh peningkatan pendapatan dari hotel (24 persen), segmen komersial (6 persen), dan penjualan properti (61 persen).
Anthony menjelaskan bahwa INPP menerapkan strategi 4M sebagai acuan dalam pengembangan bisnis:
“Dengan strategi 4M, bisnis INPP terus berkembang pesat,” tegas Anthony.
Editor : Hasiholan Siahaan