Dompet Dhuafa Sediakan Makanan Berbuka dan Sahur untuk Penyintas Banjir Bandang Cisarua

BOGOR, iNewsTangsel.id– Banjir bandang yang menerjang Kecamatan Cisarua, Bogor, pada Senin (3/3/2025) memaksa warga menjalani bulan suci Ramadan di tempat pengungsian. Bencana ini mengakibatkan banyak rumah rusak serta terbatasnya akses terhadap kebutuhan dasar. Sebagai respons cepat, Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa telah menyalurkan bantuan sejak hari pertama pasca-bencana. Bantuan yang diberikan meliputi penyediaan makanan, perlengkapan tidur, hingga aksi tanggap darurat untuk membersihkan area terdampak.
Sebagai bagian dari upaya ini, tim DMC Dompet Dhuafa bersama Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) menyediakan makanan berbuka puasa bagi para penyintas yang masih bertahan di posko pengungsian Kampung Pensiunan, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Setiap hari, dapur umum dan Dapur Keliling (Darling) yang dioperasikan LPM Dompet Dhuafa menyiapkan 200 porsi makanan berbuka puasa. Selain itu, makanan sahur juga didistribusikan untuk memastikan para penyintas tetap mendapatkan asupan gizi yang cukup selama menjalankan ibadah puasa.
Dalam penyediaan makanan, Dompet Dhuafa juga melibatkan warga sekitar Desa Tugu yang tidak terdampak banjir bandang untuk turut memasak. Keterlibatan warga ini tidak hanya meringankan tugas tim relawan, tetapi juga mempererat rasa solidaritas dan kepedulian antar sesama.
Salah satu warga yang ikut berpartisipasi adalah Kusmiyati, seorang ibu rumah tangga yang dengan sukarela membantu di dapur umum. Ia merasa terpanggil untuk ikut serta dalam meringankan beban para penyintas yang kehilangan tempat tinggal dan harta benda akibat banjir bandang.
"Ini karena rasa peduli sesama warga kampung sini, jadi saya ikut bantu apa yang saya bisa, memasak untuk berbuka puasa," ujarnya, Jumat (7/3/2025).
Senada dengan Kusmiyati, Yulianti Sri Rejeki juga turut bergabung dalam kegiatan memasak bagi para penyintas. Menurutnya, berbagi makanan kepada mereka yang membutuhkan adalah bentuk nyata dari kepedulian dan kemanusiaan.
"Karena rasa kemanusiaan. Saya kasih apa yang saya bisa kasih saja. Karena saya bisa masak, saya bantu masak buat takjil. Harapan untuk tetangga semoga ke depan rezekinya bagus. Rumah-rumah yang rusak bisa cepat diperbaiki, ada rezekinya, ada bantuan juga dari pemerintah," tutur Yulianti.
Selain menyediakan makanan berbuka dan sahur, tim DMC Dompet Dhuafa juga melakukan berbagai aksi sosial lainnya. Taqi Falsafati, Penanggung Jawab Respons Banjir Cisarua dari DMC Dompet Dhuafa, menjelaskan bahwa selain distribusi makanan, tim DMC bersama para relawan juga melakukan aksi bersih-bersih rumah warga yang terdampak banjir bandang.
"Kami bersama para relawan membersihkan rumah-rumah yang terkena aliran banjir bandang dari puing-puing dan timbunan lumpur tebal. Dan karena saat ini bulan suci Ramadan, tim juga menyediakan layanan berbuka puasa serta mendistribusikan makanan sahur bagi penyintas yang masih mengungsi di posko pengungsian," jelas Taqi.
Sejak hari pertama pasca-banjir, DMC Dompet Dhuafa telah menyalurkan berbagai bentuk bantuan, mulai dari distribusi selimut hangat, layanan dapur umum untuk menyediakan makanan sahur dan berbuka, hingga aksi bersih-bersih lingkungan dari material yang terbawa banjir. Bantuan ini sangat berarti bagi para penyintas, terutama bagi mereka yang kehilangan mata pencaharian akibat bencana ini.
Selain bantuan logistik, tim Dompet Dhuafa juga terus berkoordinasi dengan berbagai pihak dan melakukan asesmen kebutuhan penyintas agar bantuan yang diberikan tepat sasaran. Selain makanan dan pakaian, kebutuhan lain seperti layanan kesehatan dan trauma healing juga menjadi prioritas. Tim medis Dompet Dhuafa turut memberikan layanan kesehatan bagi penyintas, terutama anak-anak dan lansia yang rentan terhadap penyakit akibat kondisi lingkungan yang kurang higienis.
Di tengah kondisi yang sulit ini, kepedulian dan solidaritas masyarakat terus mengalir. Banyak individu dan komunitas yang turut serta membantu para penyintas agar dapat menjalani Ramadan dengan lebih baik. Program bantuan ini diharapkan dapat terus berjalan hingga situasi kembali normal dan para penyintas dapat kembali ke rumah mereka dengan aman, tutupnya.
Editor : Hasiholan Siahaan