get app
inews
Aa Text
Read Next : Sinergi Kuat GPFI-BPOM untuk Akses Obat yang Lebih Baik

Bejat! Profesor UGM Diduga Cabuli Belasan Mahasiswi, Dalihnya Diskusi Akademik

Selasa, 08 April 2025 | 12:44 WIB
header img
Bejat! Profesor UGM Diduga Cabuli Belasan Mahasiswi, Dalihnya Diskusi Akademik

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Dunia pendidikan tinggi kembali tercoreng dengan munculnya dugaan kasus kekerasan seksual yang melibatkan seorang guru besar di Universitas Gadjah Mada (UGM). Profesor EM dari Fakultas Farmasi diduga kuat melakukan tindakan pencabulan terhadap tidak kurang dari 13 mahasiswi dalam kurun waktu yang cukup panjang. 

Modus operandinya pun terbilang licik, memanfaatkan relasi kuasa dan kepercayaan yang seharusnya dijunjung tinggi dalam lingkungan akademik.

Keterangan yang dihimpun menyebutkan bahwa pelaku menggunakan berbagai dalih untuk memanggil para korban ke kediamannya. Alasan yang dilontarkan beragam, mulai dari diskusi akademik yang mendalam, bimbingan tugas akhir yang intensif, hingga iming-iming partisipasi dalam kegiatan lomba yang bergengsi. Namun, di balik janji-janji tersebut, diduga tersimpan niat bejat yang merusak masa depan para mahasiswi yang menjadi korban.

Pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) bergerak cepat setelah menerima laporan mengenai kasus yang sangat memprihatinkan ini. Sekretaris UGM, Andi Sandi, dengan tegas menyatakan bahwa universitas telah mengambil tindakan tegas terhadap pelaku. 

Langkah pertama yang diambil adalah memberhentikan Prof EM dari jabatannya sebagai dosen, sebagai bentuk komitmen UGM dalam memberantas segala bentuk kekerasan seksual di lingkungan kampus.

Tidak hanya itu, UGM juga tengah dalam proses untuk melakukan pemecatan terhadap status pelaku sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dan gelar Guru Besar yang disandangnya. Tindakan ini menunjukkan keseriusan pihak universitas dalam memberikan sanksi yang setimpal atas perbuatan pelaku yang dinilai sangat menciderai nilai-nilai akademik dan etika profesi. Prioritas utama saat ini adalah memberikan dukungan penuh kepada para korban yang sebagian besar masih berstatus sebagai mahasiswa aktif.

"UGM telah memecat pelaku dari jabatan dosen dan tengah memproses pemecatan sebagai ASN serta Guru Besar. Pihak universitas juga memberikan pendampingan kepada para korban," ungkap Sekretaris UGM, Andi Sandi, memberikan konfirmasi atas tindakan tegas yang diambil universitas. 

Saat ini, fokus utama UGM adalah memberikan pendampingan intensif kepada para mahasiswi yang menjadi korban. Mengingat sebagian besar dari mereka masih aktif menempuh pendidikan, dukungan psikologis dan pendampingan lainnya menjadi krusial untuk membantu mereka mengatasi trauma dan melanjutkan studi. (*)

Editor : Aris

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut