get app
inews
Aa Text
Read Next : Makna Sujud Menurut Alquran dan Manfaatnya dalam Penelitian Sains

Kepala BPOM RI Unjuk Gigi di Harvard: Indonesia Siap Jadi Pemain Utama Bioteknologi Dunia

Kamis, 10 April 2025 | 13:13 WIB
header img
Sebuah pengakuan membanggakan diterima Kepala BPOM RI, Prof. Taruna Ikrar, yang diundang berpidato di Kedokteran Universitas Harvard dalam forum ATMP. Foto: Ist

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Sebuah pengakuan membanggakan diterima Kepala BPOM RI, Prof. Taruna Ikrar, yang diundang berpidato di Kedokteran Universitas Harvard dalam forum ATMP, menyoroti peran penting Indonesia di kancah bioteknologi kesehatan dunia.

Kehadiran Taruna Ikrar di universitas yang telah melahirkan sembilan peraih Nobel ini menjadi pengakuan atas kontribusinya yang signifikan dalam ilmu pengetahuan dan regulasi kesehatan. Lebih dari itu, momen ini menandai kesiapan Indonesia untuk menjadi pemain kunci dalam industri bioteknologi di kancah Asia maupun dunia.

Dalam presentasinya, Taruna Ikrar memaparkan bagaimana BPOM RI tengah merancang kerangka regulasi ATMP yang adaptif terhadap pesatnya perkembangan teknologi medis modern. Regulasi ini dibangun berdasarkan bukti ilmiah yang kuat, memastikan keamanan dan efektivitas terapi yang masuk ke pasar. Selain itu, regulasi ini juga bertujuan untuk mendukung inovasi, mempercepat akses masyarakat terhadap terapi terbaru tanpa mengorbankan kualitas dan keamanan.

"Pendekatan ini selaras dengan tren global. Negara-negara maju pun bergerak ke arah yang sama, dan Indonesia tak ingin ketinggalan dalam revolusi terapi berbasis bioteknologi ini," tegas Taruna Ikrar.

Taruna Ikrar juga menyoroti komitmen kuat Pemerintah Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan visi Asta Cita, dalam membangun ekosistem bioteknologi nasional yang kokoh. Upaya ini diwujudkan melalui:

Investasi Infrastruktur Riset: Pembangunan laboratorium dan pusat riset bioteknologi dengan standar internasional.
Kemitraan Global: Kolaborasi dengan universitas dan perusahaan farmasi terkemuka dunia untuk transfer teknologi dan pengetahuan.

Pengembangan SDM: Peningkatan kapasitas ilmuwan Indonesia melalui pendidikan, pelatihan, dan kegiatan riset yang berkelanjutan.

Dengan kekayaan keanekaragaman hayati yang melimpah dan pasar domestik yang besar, Indonesia memiliki modal yang kuat untuk bertransformasi dari sekadar konsumen menjadi produsen teknologi medis masa depan.

Manfaat Nyata bagi Masyarakat Indonesia

Pengembangan bioteknologi yang didukung regulasi yang kuat akan membawa dampak positif bagi masyarakat Indonesia, antara lain:

Akses Pengobatan Canggih: Regulasi ATMP yang adaptif akan mempermudah masyarakat mendapatkan terapi medis terbaru dengan standar keamanan dan efektivitas yang terjamin.

Harga Lebih Terjangkau: Peningkatan produksi dalam negeri berpotensi menekan biaya terapi medis, membuatnya lebih terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.

Peningkatan Kesehatan Masyarakat: Inovasi bioteknologi membuka peluang penemuan dan pengembangan terapi baru untuk penyakit-penyakit yang selama ini sulit diobati.

Lapangan Kerja dan Pertumbuhan Ekonomi: Investasi di sektor bioteknologi akan menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan daya saing Indonesia di industri kesehatan global.

Kemandirian Teknologi Kesehatan: Ekosistem bioteknologi yang kuat akan mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor obat dan terapi medis dari luar negeri.

Menuju Kemandirian Teknologi Kesehatan Nasional

Taruna Ikrar, yang telah lima kali memublikasikan hasil risetnya di jurnal ilmiah Nature, menegaskan bahwa BPOM RI di bawah kepemimpinannya siap mendukung transformasi besar ini.

"Ini bukan sekadar visi. Dengan regulasi yang progresif, investasi riset yang berkelanjutan, dan kolaborasi internasional yang aktif, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat inovasi bioteknologi dunia," ujarnya penuh keyakinan.

Meski demikian, Taruna Ikrar juga mengingatkan akan tantangan yang perlu dihadapi bersama, seperti kebutuhan pembiayaan, kesenjangan kesiapan industri lokal, dan perlunya penyempurnaan regulasi yang berkelanjutan.

Undangan sebagai pembicara di Kedokteran Universitas Harvard menjadi panggung penting bagi Indonesia untuk menunjukkan kesiapannya sebagai mitra strategis dalam pembangunan kesehatan global. Dengan sinergi antara pemerintah, akademisi, dan sektor industri, Indonesia diyakini mampu menjadikan bioteknologi sebagai pilar utama pembangunan nasional di era modern."

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut