Ribuan Warga Badui Siap Rayakan Tradisi Seba Gede 2025

BANTEN, iNewsTangsel.id - Masyarakat Badui Luar dan Badui Dalam akan kembali menggelar tradisi tahunan Seba sebagai bentuk ungkapan syukur kepada para pemimpin daerah. Dalam ritual sakral ini, mereka membawa hasil bumi selama setahun untuk dipersembahkan kepada Bupati Lebak dan Gubernur Banten.
Sekretaris Desa Kanekes, Medi, menyampaikan bahwa perayaan Seba bersama Bupati Lebak dijadwalkan berlangsung pada Jumat malam, 2 Mei 2025, sementara pertemuan dengan Gubernur Banten akan digelar keesokan harinya, Sabtu malam, 3 Mei.
Tahun ini, Seba masuk dalam kategori Seba Gede (Seba besar), yang ditandai dengan jumlah peserta yang mencapai 1.769 orang hingga penutupan pendaftaran pada 27 April lalu. Ribuan warga Badui dipastikan akan memadati Kantor Sekretariat Pemerintah Kabupaten Lebak sejak Jumat siang.
Sebanyak 100 warga Badui Dalam bahkan berjalan kaki sejauh 35 kilometer dari pedalaman Kampung Badui, berangkat dini hari dan diperkirakan tiba di Rangkasbitung sekitar pukul 13.00 WIB.
Ritual Seba merupakan tradisi turun-temurun yang diwariskan oleh leluhur Badui. Dalam tradisi ini, masyarakat menyampaikan hasil bumi seperti beras huma, gula aren, pisang, ja’at, madu, dan produk lokal lainnya kepada kepala daerah, sebagai simbol rasa syukur dan silaturahmi.
“Ritual Seba ini wajib kami laksanakan karena merupakan amanah leluhur. Jika tidak dilakukan, kami khawatir akan membawa malapetaka,” ujar Medi, Kamis (1/5/2025).
Tradisi ini juga menarik perhatian dunia internasional. Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Lebak, Efendy, menyebutkan bahwa perayaan Seba tahun ini akan dihadiri oleh perwakilan dari delapan Kedutaan Besar, yakni Bulgaria, Sudan, Iran, Ethiopia, Hungaria, Zimbabwe, Laos, dan Rusia.
Tak hanya itu, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, juga dijadwalkan hadir dalam perayaan tersebut. Kehadiran tokoh-tokoh penting ini diharapkan dapat meningkatkan eksposur budaya Badui sekaligus menarik lebih banyak wisatawan ke Rangkasbitung.
“Kami berharap Seba dapat memberikan dampak ekonomi positif, khususnya bagi para pelaku usaha lokal,” tambah Efendy.
Editor : Hasiholan Siahaan