Inabuyer B2B2G Expo 2025: Upaya Dorong Masyarakat Belanja Lokal Lewat Gabungan UMKM

JAKARTA,iNewsTangsel.id- Untuk semakin memperkuat ekosistem bisnis dalam negeri utamanya pemanfaatan produk lokal dan pemberdayaan UMKM, Inabuyer B2B2G Expo 2025 siap digelar, pada 23–25 Juli 2025 mendatang.
Bisa dikatakan, event ini menjadi wadah strategis mempertemukan ribuan pelaku UMKM, korporasi swasta, dan instansi pemerintah dalam satu ekosistem kerja sama yang konkret.
Hal ini ini terbilang cukup krusial bagi sektor ekonomi Indonesia karena akan mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8% pada 2029 dengan memperluas pemanfaatan produk lokal melalui jalur Business-to-Business (B2B) dan Business-to-Government (B2G).
Menteri UMKM Maman Abdurrahman menjelaskan, expo ini sebagai bentuk nyata pemberdayaan UMKM. Sehingga menjadi langkah nyata dalam mewujudkan kemandirian ekonomi dengan memperkuat pasar produk lokal dan UMKM.
Karena pameran ini, sambung Maman, tak hanya menjadi arena promosi, tapi juga arena transaksi bagi seluruh peserta pameran ini.
Melalui sistem business matching, networking, dan penandatanganan kontrak, ajang ini ditargetkan melampaui capaian 2024 yang mencatat potensi kerja sama senilai Rp1,58 triliun.
“Kami ingin UMKM tak sekadar bertahan, tapi naik kelas. Inabuyer menjembatani mereka langsung dengan pembeli potensial dari sektor pemerintah maupun swasta. Sehingga dapat meningkatkan daya saing dan memastikan keberlanjutan industri lokal yang berkualitas,” katanya di Jakarta, Selasa (6/5/2025).
Sementara itu, Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) Budihardjo Iduansjah menambahkan, acara ini mendorong sinergi ritel modern dan UMKM. Sehingga produk UMKM berpeluang masuk pusat perbelanjaan modern dan dapat memperkuat semangat ‘Belanja di Indonesia Aja’ yang dicanangkan pemerintah.
“Pusat perbelanjaan dan peritel memiliki peran besar dalam menampilkan produk-produk lokal berkualitas. Kegiatan ini menjadi wadah ideal bagi UMKM lokal untuk memperluas distribusi produk mereka ke pasar yang lebih luas, termasuk di pusat perbelanjaan modern,” ungkapnya.
Selain itu, Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), Hendrar Prihadi menekankan, bahwa pentingnya acara ini untuk mempercepat pengadaan produk dalam negeri di sektor pemerintahan.
Alhasil, kegiatan ini bisa menjadi etalase penting dalam membangun ekosistem pengadaan nasional yang inklusif dan berkeadilan.
“Kami melihat ini sebagai akselerator amanat Perpres 46/2025. Acara ini dapat membantu pemerintah menyerap lebih banyak produk UMKM dan memperkuat rantai pasok nasional yang inklusif dan berkeadilan.
"Kolaborasi lintas sektor seperti ini akan mempercepat transformasi ekonomi sekaligus memperkuat kemandirian bangsa lewat belanja produk dalam negeri,” ujar Hendi.
Editor : Hasiholan Siahaan