Banyak Korban, Pihak Terduga Pelaku Kekerasan di SMK Waskito Diduga Intimidasi Siswa Hingga Alumni

TANGSEL, iNewstangsel.id - Kasus dugaan pelecehan seksual yang dialami sejumlah siswi SMK Waskito Ciputat, Tangerang Selatan, memasuki babak baru yang mengkhawatirkan. Meskipun laporan polisi telah diajukan sejak sepekan lalu, pihak kepolisian belum menetapkan tersangka dalam kasus yang menjadi misteri ini. Ironisnya, kini muncul dugaan bahwa pihak terduga pelaku justru melakukan intimidasi terhadap siswa hingga alumni yang mengetahui informasi terkait kasus ini.
Pengacara korban, Abdul Hamim Jauzie, mengungkapkan perkembangan terbaru yang sangat meresahkan. Menurutnya, total korban yang berhasil diidentifikasi berjumlah lima siswi, meskipun baru tiga di antaranya yang secara resmi melaporkan kejadian traumatis ini kepada pihak kepolisian.
"Total korban yang teridentifikasi lima. Resmi melapor ada tiga (korban), satu tidak melapor dan satu lagi belum komunikasi secara langsung," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (14/5/2025).
Lebih lanjut, Abdul Hamim membeberkan informasi yang sangat mengganggu terkait dugaan upaya intimidasi.
"Jadi pengacara kedua orang tua terlapor itu mensomasi siswa, alumni, sekolah lain, pihak-pihak lain karena merebaknya penyebaran informasi terkait dugaan tindak pidana yang belum terbukti secara hukum terhadap terlapor, dan beredarnya konten digital, identitas pribadi, hingga data sensitif," jelasnya.
Tindakan somasi ini jelas menciptakan ketakutan dan kecemasan di kalangan siswa dan alumni yang mungkin memiliki informasi penting terkait kasus pelecehan ini.
Salah satu contoh intimidasi yang diungkapkan Abdul Hamim adalah pemanggilan siswa SMP yang diduga mengetahui informasi terkait kasus ini.
"Nah siswa SMP itu besok itu diminta datang ke sekolah (besok itu masih libur sekolah, dan siswa kelas 9 sudah tidak ada pembelajaran) dengan membawa HP. Nah siswa menduga akan disuruh membuat klarifilasi, pernyataan permohonan maaf," ungkapnya.
Pemanggilan ini, menurut Abdul Hamim, jelas menimbulkan ketidaknyamanan dan dugaan kuat adanya upaya untuk membungkam potensi saksi.
Menyikapi situasi yang semakin genting ini, Abdul Hamim Jauzie telah mengambil langkah cepat untuk melindungi para korban dan saksi.
"Saya sudah kumpulkan siswa, alumni yang mendapatkan somasi dalam grup WA," pungkasnya.
Langkah ini bertujuan untuk memberikan dukungan hukum dan psikologis kepada mereka yang merasa terancam akibat tindakan intimidasi yang diduga dilakukan oleh pihak terduga pelaku. Perkembangan ini tentu semakin memperburuk citra terduga pelaku dan menuntut tindakan tegas dari pihak kepolisian.
Editor : Aris