get app
inews
Aa Text
Read Next : Dompet Dhuafa Siap Tebar 35.000 Hewan Kurban hingga ke Palestina

Tebar Kurban Menjangkau Wilayah Konflik: Palestina, Somalia, dan Myanmar

Sabtu, 31 Mei 2025 | 12:37 WIB
header img
Kurban bisa jadi cara nyata untuk membantu mereka yang hidup dalam kesulitan

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Situasi kemanusiaan di Palestina masih belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Krisis yang diperparah oleh blokade dan serangan yang terus berlangsung menyebabkan pasokan pangan dan obat-obatan semakin sulit dijangkau. Ribuan warga, termasuk perempuan dan anak-anak, terpaksa bertahan hidup dalam kondisi serba kekurangan.

Menanggapi keadaan tersebut, Dompet Dhuafa menyalurkan hewan kurban ke wilayah-wilayah terdampak konflik, seperti Palestina, Somalia, dan Myanmar. Program ini merupakan bagian dari upaya memperluas distribusi bantuan kemanusiaan di momen Iduladha tahun ini.

Syamsul Ardiansyah, selaku Manager Aliansi Strategis Dompet Dhuafa, menyampaikan bahwa ada tiga pola pendistribusian kurban yang digunakan untuk menjangkau negara-negara tersebut.

“Pola pertama adalah pemotongan langsung di lokasi, seperti di Somalia dan Myanmar. Hewan kurban disiapkan dan disembelih di negara tujuan dengan menggandeng mitra lokal,” ujar Syamsul, Sabtu (31/5/2025).

Sementara untuk Palestina, distribusi dilakukan dengan pendekatan berbeda. Mengingat keterbatasan akses dan kondisi yang tidak memungkinkan proses penyembelihan di dalam wilayah tersebut, hewan kurban disembelih di luar negeri dan dagingnya dikirim dalam bentuk olahan.

“Sejak 2023, kami melakukan pemotongan di India, kemudian daging dikirim ke Palestina. Karena di India tidak diperbolehkan menyembelih sapi, kami menggunakan kerbau. Proses ini menghasilkan daging beku, namun belakangan berubah menjadi daging kaleng,” jelasnya.

Perubahan dari daging beku ke daging kaleng, menurut Syamsul, merupakan respons atas memburuknya infrastruktur di Palestina, terutama pasokan listrik yang tidak stabil. “Setelah perang pecah, listrik makin terbatas, sehingga freezer tak bisa digunakan. Maka distribusi kami alihkan ke daging kaleng agar bisa disimpan lebih lama,” katanya.

Ia menambahkan bahwa pendekatan ini diambil setelah mempertimbangkan situasi lapangan dan kebutuhan masyarakat setempat. Model distribusi tersebut dinilai lebih adaptif terhadap kondisi darurat.

Dompet Dhuafa juga melibatkan jaringan mitra lokal untuk memastikan distribusi daging kurban dapat berjalan sesuai prosedur dan syariat, serta menjangkau masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

Pada Iduladha 1446 H tahun ini, lembaga tersebut menargetkan distribusi sebanyak 35.000 ekor setara domba/kambing, yang akan tersebar di 28 provinsi di Indonesia, serta di tiga negara: Palestina, Somalia, dan Myanmar.

Syamsul berharap partisipasi masyarakat, terutama anak muda, dapat terus tumbuh untuk mendukung program kemanusiaan seperti ini. “Kami ingin generasi muda melihat kurban sebagai sesuatu yang berdampak, bukan hanya ritual tahunan. Kurban bisa jadi cara nyata untuk membantu mereka yang hidup dalam kesulitan,” tutupnya.

Editor : Hasiholan Siahaan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut