Festival Tridaya Mandala Borobudur 2025 Harmonikan Spiritualitas, Budaya, dan Ekologi

MAGELANG, iNewstangsel.id – Sebuah perhelatan akbar bertajuk TRIDAYA Mandala Borobudur 2025 siap digelar selama tiga hari, mulai 23 hingga 25 Juni 2025, di Taman Lumbini, kawasan Candi Borobudur. Festival budaya dan spiritualitas ini diselenggarakan oleh komunitas Mahajava Aksata dan Commvnal Coffee, didukung penuh oleh masyarakat setempat.

Festival ini mengusung tema "Tridaya Mandala Borobudur", yang merefleksikan tiga dimensi esensial kehidupan: spiritualitas, kemanusiaan, dan kepedulian terhadap alam. Konsep ini secara mendalam mengadopsi filosofi mandala Candi Borobudur, yang melambangkan keterhubungan erat antara manusia, semesta, dan nilai-nilai luhur spiritual.

Rangkaian acara akan dibagi menjadi tiga tahap utama, masing-masing dirancang untuk menampilkan kekayaan budaya, memberikan edukasi, dan mendorong partisipasi aktif masyarakat. Pada hari pertama, akan ada Doa Lintas Agama dan Sarasehan Spiritualitas Candi Borobudur yang menghadirkan filsuf terkemuka Romo Prof. Dr. Franz Magnis-Suseno, SJ, serta budayawan Jawa Ki Radyo Harsono.

Hari kedua akan diramaikan dengan peragaan busana batik khas Borobudur dan festival kopi tradisional, di samping Sarasehan Nasional bertema "Pariwisata Berbasis Identitas dan Budaya Lokal". Acara ini juga akan menampilkan pertunjukan musik indie, menciptakan perpaduan budaya tradisional dan modern yang menarik.

Penyelenggara menyatakan bahwa festival ini bukan hanya ajang ekspresi budaya, tetapi juga bertujuan mendorong refleksi publik tentang pentingnya jati diri budaya dan spiritualitas untuk pembangunan berkelanjutan. Berbagai komunitas budaya dari Purworejo, Kebumen, Wonosobo, hingga Jakarta, serta delegasi pariwisata nasional akan turut berpartisipasi.

Festival TRIDAYA Mandala Borobudur 2025 diharapkan menjadi forum dialog terbuka lintas iman dan lintas generasi, membahas masa depan kehidupan spiritual dan ekologis di Indonesia. Kegiatan ini menunjukkan komitmen untuk menjaga warisan budaya sambil mempromosikan kesadaran lingkungan dan spiritualitas yang mendalam.
 

Editor : Aris