Inovasi Tiga Lapisan untuk Keseimbangan Lemak, Otot, dan Kulit

JAKARTA,iNewsTangsel.id- Gaya hidup sehat kini tidak lagi hanya masalah langsing atau angka timbangan. Di tengah maraknya tren diet ketat dan olahraga ekstrem, pendekatan holistik terhadap tubuh justru semakin relevan.
Ada konsep baru bernama Three Layers hadir menawarkan perawatan menyeluruh yang menyeimbangkan tiga elemen utama tubuh: lemak, otot, dan kulit.
Founder dan Medical Director SAE Clinique dr. Sebastian menjelaskan, pihaknya merancang program Three Layers yang menargetkan tiga lapisan yang bekerja saling berkesinambungan untuk memastikan pasien mendapatkan hasil yang optimal, nyaman, dan berkelanjutan.
Program ini bukan sekadar transformasi fisik, tapi merawat tubuh dengan penuh kesadaran adalah bentuk lembut dari mencintai dan menghargai diri sendiri.
“Dengan filosofi mindful living dan self love, program ini melihat tubuh manusia sebagai satu sistem utuh. Lemak yang sehat, otot yang kuat, dan kulit yang kencang. Ketiganya bekerja bersama menjaga bentuk tubuh sekaligus mendukung fungsi tubuh dari dalam,” katanya dalam keterangannya, Kamis (24/7/2025).
Dia mengakui, banyak orang terjebak dalam anggapan, menurunkan berat badan berarti menghilangkan lemak sebanyak mungkin. Padahal, tanpa keseimbangan nutrisi dan perawatan, tubuh justru kehilangan massa otot, memperlambat metabolisme, dan menyebabkan kulit kendur.
“Alih-alih tampil segar dan bugar, tubuh bisa terlihat lemas, kehilangan kontur, bahkan tampak lebih tua. Tubuh memang mengecil, tapi bukan berarti sehat. Karena tanpa otot sebagai penyangga dan kulit yang terawat, hasilnya justru tidak sesuai harapan,” imbuhnya.
Menurut dia, konsep program ini menjawab tantangan tersebut dengan merawat tubuh secara bertahap dan terintegrasi. Mulai dari mengatur komposisi lemak secara cerdas, memperkuat otot untuk menjaga metabolisme dan postur, hingga merawat kulit agar tetap elastis dan mampu menyesuaikan perubahan bentuk tubuh.
“Program ini juga mempertimbangkan fascia, jaringan ikat yang menghubungkan otot, lemak, dan kulit. Jika salah satu lapisan terganggu karena inflamasi atau hilangnya massa otot, maka fungsi fascia pun ikut terdampak. Sehingga bisa berujung pada penurunan fleksibilitas atau bentuk tubuh stagnan,” paparnya.
Dia menerangkan, program ini berbeda dari metode pelangsingan biasa. Karena program ini tidak sekadar menawarkan hasil fisik, tapi juga mengajak individu memahami tubuhnya sendiri, menerima perubahan, dan merawat diri dengan pendekatan yang penuh perhatian dan kasih.
“Kita sering lupa, tubuh punya ritme, punya batas, dan butuh dukungan dari dalam. Perawatan tubuh yang baik bukan hanya soal hasil cepat, tapi proses sadar dan seimbang,” tutup dr. Sebastian.
Editor : Hasiholan Siahaan