get app
inews
Aa Text
Read Next : Warga Serpong Padati Kawasan Kuliner dan Rekreasi Baru

Andika Persembahkan 45 Hari Jalan Kaki Malang-Jakarta untuk Veteran dan Semangat Nasionalisme

Sabtu, 09 Agustus 2025 | 11:34 WIB
header img
Andika melakukan perjalanan selama 45 hari dari Kota Malang menuju Jakarta dengan berjalan kaki.

JAKARTA, iNewstangsel - Di tengah hiruk-pikuk zaman serba instan, Andika Gatot Setyawan (42), anak veteran dan juga anggota Pemuda Panca Marga (PPM) dari Kota Malang, Jawa Timur, memilih jalan yang berbeda. Selama 45 hari, ia melangkah dari Kota Malang menuju Jakarta, menempuh jarak lebih dari seribu kilometer tanpa kendaraan. Perjalanannya hanya berbekal tekad dan cinta pada negeri. Bukan untuk populer, bukan demi sensasi, tetapi untuk menghormati para veteran dan pahlawan bangsa.

 

"Perjalanan ini saya dedikasikan sepenuhnya untuk para veteran, khususnya menyambut Hari Veteran Nasional pada 10 Agustus nanti di Jakarta. Karena kemerdekaan ini tidak gratis. Dibayar dengan darah dan nyawa para pejuang. Kita punya kewajiban untuk mengingat dan melanjutkan perjuangan mereka yang dulu tak jarang menempuh long march dalam kondisi yang sangat sulit,” kata Andika disela-sela penyambutan dirinya oleh PPM Pusat di Jakarta, Jumat (8/8/2025).

 

Andika memaparkan, rutenya berawal dari Malang, menuju Surabaya, Mojokerto, Semarang, Bandung, hingga Jakarta. Sepanjang jalan, ia mendapat sambutan hangat dari masyarakat, anggota PPM di berbagai daerah, hingga TNI. Tak hanya itu, sejumlah bantuan pun datang dalam berbagai bentuk, mulai dari makanan, tempat istirahat, hingga motivasi yang menguatkan langkahnya.

 

“Salah satu momen tak terlupakan adalah ketika saya bertemu Wakil Wali Kota Bogor, yang mengapresiasi perjuangan saya dengan menghadiahkan sepeda kayu. Awalnya saya ingin pulang ke Malang juga dengan berjalan kaki. Tapi mungkin sepeda itu akan menjadi teman perjalanan pulang,” ujarnya.

 

Bagi Andika, lelah fisik bukanlah tantangan terbesar. Justru cibiran dan pandangan sinis dari sebagian orang yang tidak memahami tujuannya menjadi ujian mental yang berat.

 

“Karena tidak semua orang tahu apa itu PPM atau veteran. Ada yang bilang ‘buat apa capek-capek, mending pulang’. Itu kadang bikin mental goyah, tapi saya selalu ingat tujuan awal,” ungkapnya.

 

Perjalanan yang semula diperkirakan hanya 174 kilometer, membengkak menjadi 1.413 kilometer karena ia kerap menerima ajakan singgah ke situs-situs bersejarah. Momen-momen itu menjadi pengingat bahwa sejarah kemerdekaan tidak boleh dilupakan.

 

“Saat berkunjung ke tempat bersejarah, saya menyimpan rasa pilu. Karena beberapa situs perjuangan yang saya kunjungi terlihat terbengkalai, bahkan dijadikan tempat yang tak pantas. Jadi, sakit rasanya melihat tempat para pahlawan gugur justru diabaikan. Kalau kita tidak hargai, bagaimana rasa nasionalisme bisa tumbuh?” tegasnya.

 

Menurut Andika, perjalanan ini adalah pesan moral, persaudaraan, persatuan, dan nasionalisme harus terus dijaga. Bukan untuk mencari viral, tapi untuk mencari persaudaraan dan semangat nasionalisme.

 

“Perjuangan kita belum selesai. Kita memang tidak bertempur di medan perang, tapi jika negara memanggil, kami siap. Terima kasih kepada para veteran, karena tanpa perjuangan Anda, kami tidak akan ada di sini. Izinkan kami melanjutkan perjuangan itu,” tutup Andika. 

Editor : Aris

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut