3.500 Peserta Antusias Ikuti Aksi Sehat, Dinkes Dorong Masyarakat Kendalikan Berat Badan
JAKARTA, iNewsTangsel.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menegaskan kembali pentingnya pencegahan obesitas dan diabetes melalui edukasi gaya hidup sehat di ruang publik. Pada kegiatan PESTA Jakarta Sehat yang digelar di kawasan Gelora Bung Karno, berbagai pihak menyoroti urgensi perubahan perilaku masyarakat untuk menekan dua penyakit kronis yang angkanya terus meningkat di perkotaan.
Data IDF Diabetes Atlas 2024 menunjukkan Indonesia memiliki 20,4 juta penyandang diabetes, dengan proyeksi melonjak menjadi 28,6 juta pada 2050. Obesitas sebagai faktor risiko utama juga mengalami peningkatan signifikan, terutama akibat pola makan tinggi gula-lemak dan berkurangnya aktivitas fisik harian.
dr. A. Muchtar Nasir, M.Epid, Ketua Tim Kerja Metabolik dan Surveilans PKG Kementerian Kesehatan RI, menegaskan bahwa tren tersebut menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan nasional. “Jika obesitas dan diabetes tidak dikendalikan sejak dini, dampaknya akan meluas pada kualitas hidup masyarakat. Pencegahan harus dimulai dari perbaikan lingkungan dan kebiasaan hidup, bukan hanya pengobatan,” ujarnya, Senin (24/11/2025).
Kolaborasi multisektor, lanjut Muchtar, menjadi elemen penting dalam membangun sistem pencegahan yang inklusif, terutama bagi masyarakat urban yang terpapar risiko tinggi akibat gaya hidup serba cepat.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, drg. Ani Ruspitawati, M.M, mengatakan bahwa tantangan kota besar seperti Jakarta semakin kompleks. “Perubahan pola makan dan minimnya aktivitas fisik mempercepat naiknya angka obesitas dan diabetes. Pendekatan pencegahan harus dilakukan secara terstruktur dan melibatkan masyarakat dari berbagai lapisan,” kata Ani.
Upaya pencegahan obesitas dan diabetes di wilayah perkotaan kembali diperkuat melalui peluncuran program Cities for Better Health, yang digagas bersama Novo Nordisk Indonesia dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Program ini menekankan peningkatan aktivitas fisik dan akses masyarakat terhadap makanan sehat sebagai dua prioritas utama.
Sreerekha Sreenivasan, General Manager Novo Nordisk Indonesia, mengatakan bahwa pendekatan pencegahan harus melihat langsung kondisi lingkungan tempat masyarakat beraktivitas. “Upaya pencegahan penyakit kronis tidak bisa berdiri sendiri. Kami memahami bahwa perubahan harus dimulai dari lingkungan hidup masyarakat. Program Cities for Better Health memperkuat komitmen kami untuk mendorong aktivitas fisik dan akses nutrisi yang lebih sehat,” ujarnya.
Kolaborasi ini melanjutkan kemitraan sebelumnya melalui program Cities Changing Diabetes yang berjalan pada 2018–2021. Inisiatif tersebut kini dikembangkan menjadi program jangka panjang selama lima tahun, mulai 2025 hingga 2030, dengan tujuan membangun pola hidup sehat yang lebih terstruktur dan berkelanjutan bagi warga Jakarta.
Dalam kegiatan tersebut, Pemprov DKI Jakarta memperkenalkan program berbasis kota yang berfokus pada dua pilar utama: meningkatkan aktivitas fisik dan memperluas akses makanan sehat. Program ini dirancang untuk mendorong masyarakat membuat pilihan harian yang lebih sehat, mulai dari rutin bergerak hingga memantau berat badan dan kadar gula.
Kegiatan PESTA Jakarta Sehat juga diramaikan dengan skrining kesehatan, olahraga bersama, edukasi gizi, serta kampanye lima kebiasaan dasar pencegahan penyakit kronis: memantau gula darah dan berat badan, edukasi diri, skrining rutin, gerak harian, serta kewaspadaan terhadap konsumsi garam, gula, dan lemak berlebih.
Penyanyi dan figur publik Igor Saykoji, yang memiliki pengalaman pribadi terkait obesitas, turut berbagi pandangan mengenai pentingnya pendampingan kesehatan. “Mengubah pola makan dan gaya hidup itu berat. Banyak orang menyerah karena tidak melihat hasil cepat. Padahal itu wajar dan justru menunjukkan perlunya dukungan tenaga kesehatan,” ujarnya.
Acara tersebut diikuti lebih dari 3.500 peserta, mulai dari pelajar, tenaga kesehatan, hingga komunitas dan masyarakat umum. Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga mengumumkan peserta terbaik kampanye “Downgrade Ukuran Bajumu”, sebuah ajakan untuk menurunkan berat badan secara sehat dan terukur.
Kegiatan ini menegaskan bahwa pencegahan obesitas dan diabetes membutuhkan keterlibatan masyarakat secara luas, dengan fokus pada perubahan gaya hidup yang konsisten, sederhana, dan dapat diterapkan dalam aktivitas sehari-hari.
Editor : Hasiholan Siahaan