get app
inews
Aa Text
Read Next : KPK Telusuri Dugaan Aliran Dana Pemerasan TKA ke Staf Khusus Kemnaker

Kecelakaan Kerja Meningkat, Kemnaker Evaluasi Kualitas Ahli K3

Jum'at, 28 November 2025 | 11:51 WIB
header img
Logo K3. Foto Ist

JAKARTA, iNewsTangsel. id - Kasus kecelakaan kerja di Indonesia masih meningkat dalam beberapa tahun terakhir, meskipun jumlah ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang tersertifikasi terus bertambah. Hal ini mendorong Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pembinaan, pelatihan, hingga proses sertifikasi ahli K3.

“Langkah tegas ini kami lakukan untuk memperketat standar dan kualitas ahli K3 kata Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3 Kemnaker, Ismail Pakaya dalam IQSA Award 2025, di Jakarta, Kamis (27/11/2025) malam.

Menurut dia, selama ini proses untuk menjadi ahli K3 berlangsung terlalu cepat. Setelah mengikuti pelatihan selama seminggu hingga tiga bulan, peserta langsung bisa menyandang predikat ahli setelah memperoleh sertifikat resmi.

“Kini kami mempertimbangkan pengetatan jenjang kompetensi, termasuk memperpanjang masa pembinaan calon ahli K3 dan memperketat kualitas penyelenggara jasa K3 (PJK3). Kami ingin memastikan ahli K3 benar-benar kompeten, bukan hanya memiliki sertifikat,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, meningkatnya kecelakaan kerja menunjukkan penerapan budaya K3 di perusahaan masih perlu diperkuat. Karena banyak perusahaan yang sudah mendapatkan sosialisasi K3, tetapi pelaksanaannya belum konsisten.

“Karena itu, kami kini memperluas sosialisasi ke Serikat pekerja, yang dinilai perlu meningkatkan perhatian terhadap K3 dan manajemen perusahaan, agar K3 tidak hanya menjadi formalitas tetapi dipraktekkan dalam operasional harian,” terangnya. 

Dia menambahkan, untuk mempercepat layanan, pihaknya menyiapkan digitalisasi sertifikat Ahli K3, SKP, dan dokumen terkait lainnya. Karena dengan sistem manual, selama ini proses penerbitan sertifikat memakan. 

“Selama ini sertifikat numpuk di meja saya menunggu tanda tangan. Ini akan kami ubah,” tegas Ismail.

Pada kesempatan ini, dia menyoroti keterbatasan SDM K3 pemerintah. Beberapa daerah, seperti Jawa Barat, hanya memiliki satu spesialis K3 kebakaran untuk melayani lebih dari 25 kabupaten/kota.

“Kami sedang berupaya menambah jumlah SDM K3 dan meningkatkan kualitasnya agar layanan ke depan lebih baik,” pungkas Ismail. 

Editor : Elva Setyaningrum

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut