Fintech Nasional Didorong Jadi Penggerak Ekonomi Riil
JAKARTA, iNewsTangsel.id - Masih banyak pelaku usaha kecil kesulitan mendapatkan pinjaman. Sementara bagi pekerja muda di kota besar, memahami risiko transaksi finansial digital bukan perkara sederhana. Kondisi ini menggambarkan tantangan nyata akses pembiayaan dan literasi keuangan di tengah pesatnya perkembangan teknologi finansial.
“Pada kondisi ini menuntut kebijakan lebih inklusif agar manfaat ekonomi digital dirasakan merata oleh masyarakat. Di tengah dinamika itu, Mandiri BFN Fest 2025 hadir bukan sekadar pameran teknologi, melainkan ruang belajar dan kolaborasi agar masyarakat Indonesia dapat merasakan manfaat nyata dari keuangan digital yang aman dan inklusif,” kata Ketua Umum AFTECH, Pandu Sjahrir, di Jakarta, Kamis (4/12/2025).
Dia menjelaskan, gelaran yang diselenggarakan di Jakarta pada 10–11 Desember 2025 ini mengusung misi besar, yaitu mendekatkan inovasi finansial dengan kebutuhan manusia sehari-hari. Mulai, dari usaha mikro yang membutuhkan modal, mahasiswa yang butuh edukasi literasi finansial, hingga keluarga yang ingin mengelola keuangan lebih bijak di era digital.
“Festival ini bukan hanya ajang industri, tapi juga sebagai “ruang belajar bersama,” tempat masyarakat bisa memahami bagaimana teknologi bekerja untuk kehidupan mereka. Kami ingin masyarakat pulang dengan pemahaman lebih baik tentang bagaimana menggunakan layanan digital dengan aman," ujarnya.
Dia memaparkan, selama dua hari, acara ini akan menghadirkan lebih dari 100 pembicara dan 45 booth fintech yang menawarkan pengalaman langsung, mulai dari cek skor kredit SLIK OJK, edukasi pencegahan penipuan digital, hingga simulasi penggunaan layanan pinjaman dan investasi yang bertanggung jawab.
“Tidak hanya pelaku industri, pelajar, UMKM, hingga ibu rumah tangga dapat ikut berdiskusi dan belajar mengenai cara mengelola keuangan digital dengan tepat,” imbuhnya.
Diungkapkan, bagi banyak pengunjung nanti, forum ini dapat menjadi titik balik untuk memahami cara memulai investasi pertama, membangun skor kredit yang sehat, atau sekadar belajar membedakan fintech legal dan ilegal.
“Menariknya, acara ini dibuka gratis untuk umum. Kami ingin memastikan tidak ada batasan sosial ataupun ekonomi bagi siapa pun yang ingin belajar. Bahkan, pengunjung dapat berkonsultasi langsung dengan regulator dan pelaku industri, memperluas jaringan usaha, hingga memperoleh panduan keuangan personal,”‘paparnya.
Editor : Elva Setyaningrum