Mendesak! Dunia Investasi Butuh Ekosistem yang Kredibel dan Terverifikasi
 
              
             
             JAKARTA, iNewsTangsel.id - Di tengah meningkatnya minat generasi muda terhadap dunia investasi, kebutuhan akan ekosistem yang kredibel dan terverifikasi kian mendesak. Melihat fenomena ini, Heritage Amanah International (HAI), bersama Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) meluncurkan Elite Investment Club (EIC), di Jakarta (30/10/2025). Tujuannya, memperkuat literasi keuangan dan akses investasi profesional bagi pelaku usaha muda di Indonesia.
Founder and Group CEO at HAI Salina Nordin menjelaskan, ini merupakan platform perdana yang dikembangkan untuk membangun ekosistem investasi yang kredibel, transparan, dan berdaya saing global. Di mana, HIPMI menjadi kemitraan pertama yang berperan sebagai mitra strategis dalam menghadirkan akses bagi lebih dari 200.000 pengusaha muda Indonesia terhadap peluang investasi terbaik.
 
                                                        “Namun, rendahnya literasi keuangan dan minimnya pendampingan profesional hingga kini masih menjadi hambatan utama bagi pengusaha muda dalam mengelola dan mengoptimalkan potensi investasi,” katanya.
Dia mengungkapkan, sebagai perusahaan penasihat keuangan independen yang diakui OJK, pihaknya menghadirkan platform eksklusif ini sebagai salah satu model kolaboratif antara sektor swasta dan komunitas bisnis untuk menjembatani kesenjangan tersebut.
“Platform ini menekankan tiga pilar utama, yaitu pendampingan profesional, edukasi keuangan, dan akses terhadap peluang investasi global,” paparnya.
 
                                                        Selain melibatkan konsultan keuangan bersertifikat, lanjut dia, platform ini juga memanfaatkan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) dari Inggris melalui platform WealthHatch, yang dirancang untuk membantu perencanaan dan pengelolaan aset secara lebih transparan dan aman.
“Kami berkomitmen mentransformasi lanskap bisnis Indonesia dengan menghadirkan ekosistem investasi yang kredibel dan kolaboratif. Platform ini menjadi gerbang yang menghubungkan modal global dengan potensi lokal, serta membuka akses bagi pengusaha muda untuk mendapatkan pendampingan finansial profesional dan peluang investasi terverifikasi,” ujar Salina.
Pada kesempatan yang sama, Ketua HIPMI Bidang Investasi dan Hubungan Internasional, M. Aaron Sampetoding, menerangkan, kajian yang dilakukan pihaknya, ada tiga hambatan utama yang sering dihadapi pengusaha muda.
 
                                                        “Hambatan itu adalah terbatasnya akses ke mitra bisnis dan investor terpercaya, minimnya data terverifikasi untuk menjalin kerja sama strategis, serta kesulitan memperoleh pembiayaan alternatif seperti venture capital dan private equity,” urainya.
Menurut dia, kolaborasi seperti ini penting untuk meningkatkan daya saing generasi muda dalam ekosistem ekonomi global.
“Karena banyak pengusaha muda potensial yang memiliki ide besar, tetapi terkendala akses modal dan mitra investasi yang kredibel,” imbuhnya.
Editor : Elva Setyaningrum
 
                          
                                      
                                      
                                      
                                      
                                      
                                      
                      
                                  
                                  
                                  
                                  
                                  
                                 