get app
inews
Aa Text
Read Next : Aktor Laga Iko Uwais Hari Ini Bakal Diperiksa Polres Bekasi Kota

Film Timur Debut Iko Uwais Jalani Peran Ganda dan Tepis Isu Miring Pencitraan Presiden Prabowo

Jum'at, 05 Desember 2025 | 20:15 WIB
header img
Iko Uwais Jalani Debut sebagai pemain dan Sutradara di film Timur, Foto: Thomasmanggalla

JAKARTA, iNewsTangsel.id- Aktor bintang laga Iko Uwais resmi jalani debut sekaligus mengambil peran ganda sebagai pemain sekaligus sutradara, sebuah langkah besar yang langsung menyita perhatian industri hiburan.

Di hadapan rekan media, Iko Uwais tampil lebih emosional dibanding biasanya.“Setelah bertahun-tahun berkarya di luar negeri, saya merasa sudah saatnya kembali dan melakukan hal yang lebih besar untuk Indonesia. Menyutradarai Timur adalah mimpi yang akhirnya terwujud,” ujar Iko Uwais.

Bisa dikatakan, film ini begitu personal baginya. Iko menuturkan bahwa ia tumbuh bersama keluarga dari Indonesia Timur,sosok-sosok yang membentuk karakternya sejak kecil.

Beberapa waktu terakhir, Timur sempat menjadi perbincangan panas karena disebut terinspirasi dari operasi militer di tahun 1996. Tuduhan bahwa film ini memiliki muatan politik pun mencuat di dunia maya.

Dengan nada merendah namun tegas, Iko menepis tudingan tersebut. “Fokus kami adalah kemanusiaan dan persaudaraan. Tidak ada kepentingan politik di sini,” jelasnya dalam konferensi pers di Jakarta Selatan, Kamis (4/12/2025)

Tak sampai disitu, sejumlah warganet menilai film tersebut merupakan upaya memoles citra atau bentuk pencitraan Presiden RI Prabowo Subianto di tengah masa jabatannya. Menanggapi hal itu, Iko Uwais pun menyanggah dengan menggunakan analogi penjual nasi goreng.

“Kalau saya bilang, mau makan di mana. Di Blok M banyak tukang makanan berjejer, semua nasi goreng. Tapi mas sudah enggak nge-judge semua rasa, semuanya asin,” ujar Iko Uwais.

Pemeran film The Raid itu menilai warganet kerap terlalu cepat memberi penilaian sebelum melihat karya tersebut secara langsung. Padahal, menurutnya, setiap film memiliki “rasa” yang berbeda.

“Jadi saya enggak memedulikan judgement semua. Yang penting rasanya aja. Kalau rasanya enak, silakan nambah. Kalau enggak enak, lepehin. Gitu aja,” lanjutnya.

Suami Audy Item ini menegaskan bahwa proses produksi film Timur telah berlangsung jauh sebelum Prabowo Subianto terpilih menjadi Presiden RI.

“Jujur, saat kita produksi film ini, sebelum Bapak jadi Presiden, kita sudah dua tahun ya? Hampir tiga tahun prosesnya,” kata Iko.

Karena itu, ia menolak anggapan bahwa film tersebut dibuat untuk mengangkat citra Prabowo Subianto.

Dia menegaskan bahwa seluruh proses kreatif berjalan murni demi kebutuhan cerita, bukan agenda tertentu.

Produser Ryan Santoso menambahkan bahwa Timur lahir dari perjalanan panjang membangun Uwais Pictures.“Lebih dari lima tahun kami merintis rumah produksi ini. Tema persaudaraan di film ini sangat relate dengan perjalanan kami,” tuturnya.

Dengan visual kuat, emosi yang solid, serta adegan laga khas Iko Uwais, Timur langsung dipandang sebagai Salah satu film Indonesia yang paling menjanjikan di akhir tahun. Banyak kalangan menilai film ini bisa menjadi tolok ukur baru untuk genre action drama Tanah Air.

Film Timur menyorot kisah Timur, seorang prajurit pasukan khusus baret merah Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Bersama rekan-rekannya, Sila (Jimmy Kobogau) dan beberapa prajurit lain, Timur ditugaskan untuk menyelamatkan enam peneliti dan dua pemandu lokal yang disandera oleh kelompok teroris setempat.

Gaya bertarung “klasik” khas Iko Uwais kala berperan di Merantau dan The Raid juga dapat kembali dijumpai di film ini. Pertarungan menggunakan senjata dengan imbuhan semburat darah di sana-sini memberikan nuansa mencekam tetapi tetap seru nan epik. Salah satu aspek yang cukup menonjol dan sukar untuk tak memberi acungan jempol.

Selepas screening, reaksi penonton terbilang luar biasa. Banyak yang mengaku tak hanya terkesima dengan adegan laganya, tetapi juga tersentuh oleh dinamika emosional para karakter. “Gila sih, ini Iko versi lengkap,jagoan di depan kamera, peka di belakang kamera,” ungkap salah satu penonton.

Alhasil, Film Timur tak hanya menyajikan pertarungan fisik tetapi juga mental berupa pergolakan batin yang dialami oleh ketiga tokoh utama, Timur, Sila, dan Apolo. Usut punya usut, ketiga tokoh tersebut telah berteman sejak kecil. Namun, mereka terpaksa harus berpisah ketika orang tua Timur yang menjadi sukarelawan kemanusiaan memutuskan untuk kembali pulang ke Jawa. Film Timur siap menghentak layar lebar Indonesia mulai 18 Desember 2025.

Editor : Hasiholan Siahaan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut