get app
inews
Aa Text
Read Next : Wabah Mengancam! Pemkot Tangerang Gencarkan Imunisasi Campak Gratis

Edukasi Imunisasi HPV, Cegah Setiap Jam Perempuan Meninggal Akibat Kanker Serviks

Sabtu, 06 Desember 2025 | 09:13 WIB
header img
Dinkes Kota Tangerang memanfaatkan imunisasi HPV secara gratis melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Foto Ist

JAKARTA, iNewsTangel.id - Ancaman kanker leher rahim atau kanker serviks masih menjadi salah satu tantangan kesehatan terbesar bagi perempuan Indonesia. Data Kementerian Kesehatan menyebutkan, setiap satu jam ada dua perempuan Indonesia meninggal akibat penyakit ini. Padahal, kanker serviks dapat dicegah melalui imunisasi HPV (Human Papillomavirus).

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan, edukasi publik adalah kunci keberhasilan program pencegahan kanker serviks. Imunisasi HPV dapat mencegah penyakit ini, tetapi masih banyak orang tua yang belum memahami pentingnya vaksin ini. 

”Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang bahaya kanker leher rahim dan pentingnya imunisasi serta skrining untuk pencegahan, maka diperlukan strategi komunikasi yang tepat,” kata Budi di Jakarta, Jumat (5/12/2025). 

Menurutnya,  mengatasi penolakan imunisasi bukanlah hal yang mudah. Namun, melalui metode komunikasi yang tepat dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, telah menunjukkan cakupan imunisasi dapat meningkat. 

“Pekerjaan kita belum selesai, Indonesia memiliki 514 kabupaten/kota yang harus mencapai cakupan di atas 90 persen untuk memastikan anak-anak kita terlindung dari bahaya kanker leher rahim,” ucap Budi. 

Sementara itu, project manager program edukasi publik “Jaga Bersama”, dr. Basrah Amru menjelaskan, program ini mendorong penerimaan masyarakat terhadap imunisasi HPV yang saat ini tersedia secara gratis melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).

“Program yang telah berjalan sejak 2024 ini mengutamakan pendekatan komunikasi interpersonal (Interpersonal Communication/IPC) kepada orang tua, guru, hingga masyarakat, agar pemahaman mengenai pencegahan kanker serviks dapat diterima lebih mudah,” terangnya. 

dr. Basrah memaparkan, inisiatif ini telah dilaksanakan di sejumlah daerah, seperti Brebes, Cilacap (Jawa Tengah), serta Bone, Makassar, dan Bulukumba (Sulawesi Selatan). Hingga 2025, program telah menjangkau lebih dari 12.000 siswa dan 2.000 orang tua di 276 sekolah. 

“Secara keseluruhan mencapai 30.000 siswa dan 13.000 orang tua sejak awal implementasi. Kami juga mencatat peningkatan cakupan imunisasi pada 85 dari 94 sekolah prioritas yang sebelumnya berada di bawah target,” tuturnya. 

Pada kesempatan yang sama, Koordinator Pokja RCCE sekaligus Spesialis Perubahan Perilaku UNICEF Indonesia, Rizky Ika Syafitri menerangkan, kolaborasi lintas sektor terbukti mampu mengubah persepsi masyarakat tentang imunisasi HPV.

“Hasil positif ini membuktikan kerja bersama dapat mengatasi hambatan kesehatan. Dengan komunikasi yang menarik dan sesuai budaya, keraguan masyarakat bisa diatasi,” ujarnya.

Diungkapkan, dengan cakupan edukasi yang semakin meluas dan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan, upaya mencegah kanker serviks melalui imunisasi HPV kini memasuki tahap yang lebih serius.

“Tantangan masih panjang, namun komitmen bersama menjadi harapan agar generasi perempuan Indonesia tumbuh lebih sehat dan terlindungi,” tutup Rizky. 

Editor : Elva Setyaningrum

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut