NABI Muhammad SAW selama hidupnya hanya 2 kali sakit, yakni saat beliau hijrah dari Makkah ke Madinah, dan saat menjelang wafat.
Ini menunjukkan kesehatan beliau prima karena perilaku yang baik dan merupakan teladan hidup sepanjang masa.
Perilaku beliau tak hanya patut dicontoh dari aspek ibadah mahdah, tetapi juga rutinitas sehari-hari. Misalnya, rajin menjaga kebersihan dan kesehatan, baik jasmani maupun rohani.
Kebiasaannya merawat kebersihan lingkungan, diri, dan rohani inilah yang menurut Agus menjadikan Nabi Muhammad SAW sepanjang hayatnya “hanya” mengalami sakit sebanyak dua kali.
Ketua PP Muhammadiyah Agus Taufiqurrahman menerangkan sakit pertama jatuh saat beliau hijrah dari Makkah ke Madinah, dan sakit yang kedua saat menjelang wafat.
“Ini luar biasa. Saya sering ditanya usia, setelah itu ditanya sudah berapa kali sakit. Makanya kalau mau sehat, mari kita jalankan apa yang dilakukan Rasul,” ujar Agus yang juga seorang dokter dikutip dari Laman Muhammadiyah, Kamis (7/4/2022).
Rasulullah SAW jarang sakit karena mampu mencegah hal-hal yang berpotensi mendatangkan penyakit. Dengan kata lain, beliau sangat menekankan aspek pencegahan daripada pengobatan. Jika kita telaah Al-Quran dan Sunah, maka kita akan menemukan sekian banyak petunjuk yang mengarah pada upaya pencegahan.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta