Gigi Bungsu Tak Dicabut? Ini Dampak Berbahaya yang Mengintai
TANGSEL, iNewsTangsel.id - Gigi bungsu yang tumbuh tidak sempurna atau terpendam di dalam gusi kerap dianggap sepele oleh sebagian masyarakat. Padahal, kondisi tersebut dapat memicu berbagai masalah kesehatan mulut serius apabila tidak ditangani secara tepat melalui tindakan medis, termasuk bedah mulut.
Gigi bungsu atau gigi geraham ketiga umumnya tumbuh pada usia akhir remaja hingga dewasa muda. Dalam banyak kasus, gigi ini tidak memiliki cukup ruang untuk tumbuh normal sehingga mengalami impaksi, yakni terjebak di dalam gusi atau tumbuh miring ke arah gigi lain.
Dokter spesialis bedah mulut drg. Raedi Mahardika, Sp.B.M.M menjelaskan bahwa gigi bungsu impaksi berpotensi menimbulkan infeksi berulang yang dapat menyebar ke jaringan sekitar. “Gigi bungsu yang tidak dicabut dapat menjadi sumber infeksi kronis. Sisa makanan dan bakteri mudah terperangkap di area tersebut dan sulit dibersihkan,” ujarnya kepada iNewsTangsel, Sabtu (13/12/2025).
Menurutnya, infeksi akibat gigi bungsu tidak hanya menyebabkan nyeri hebat dan pembengkakan, tetapi juga dapat menjalar ke rahang, leher, bahkan memicu gangguan sistemik jika tidak ditangani. Selain itu, tekanan dari gigi bungsu yang tumbuh miring dapat merusak gigi di sebelahnya dan menyebabkan pergeseran susunan gigi.
Masalah lain yang kerap muncul adalah pembentukan kista di sekitar gigi bungsu yang terpendam. Kista ini dapat merusak tulang rahang secara perlahan tanpa gejala awal yang jelas. “Pada beberapa pasien, kerusakan tulang baru terdeteksi ketika kondisinya sudah cukup parah. Inilah mengapa pemeriksaan radiologis dan evaluasi dokter bedah mulut menjadi penting,” kata drg. Raedi.
Tindakan bedah mulut diperlukan pada kasus-kasus tertentu, terutama ketika gigi bungsu tidak dapat dicabut dengan metode konvensional. Prosedur ini bertujuan mengangkat gigi impaksi sekaligus mencegah komplikasi lanjutan, seperti infeksi berulang, gangguan mengunyah, dan nyeri kronis pada rahang.
Editor : Hasiholan Siahaan