Film "Takkan Kubiarkan Kau Menangis" Debut Sutradara Ferly Halim Mejeng di JAFF 2025
JAKARTA, iNewsTangsel - Festival film Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2025 menjadi debut bagi produser sekaligus sutradara Ferly Halim melalui Langit Pictures Indonesia. Ferry memperkenalkan tiga film fitur pada berbagai tahap produksi. Keikutsertaan ini menunjukkan dedikasinya dalam menciptakan karya yang berbasis pada narasi kuat, pengembangan tokoh mendalam, serta tema emosional yang relatable secara universal.
Proyek unggulan yang disorot adalah "Takkan Kubiarkan Kau Menangis", sebuah drama yang kini berada di fase pasca-produksi dan dijadwalkan rilis pada 2026. Film ini mengeksplorasi hubungan ibu-anak serta perjuangan pemuda dalam mewujudkan impian menjadi musisi di tengah tantangan kehidupan.
Ini menjadi momen spesial karena "Takkan Kubiarkan Kau Menangis" menandai debut Ferly Halim sebagai sutradara film panjang. Pendekatannya menekankan cerita intim yang sarat emosi, dinamika keluarga, dan konflik antara harapan pribadi dengan realitas pahit.
Selain itu, Ferly Halim juga membawa "Lubang 13", film horor psikologis yang diadaptasi dari kisah nyata tragis. Elemen thriller ditambahkan untuk membangun ketegangan emosional dan kedalaman psikologis pada karakter-karakternya.
Proyek ketiga, "Bisa Kalee", hadir sebagai komedi horor dengan sentuhan drama yang unik. Gabungan humor dan konflik emosional membuatnya menonjol sebagai cerita yang menghibur sekaligus menyentuh hati penonton.
"Festival seperti JAFF memberikan kesempatan bagi proyek film untuk berkembang melalui diskusi dan kolaborasi," ungkap Ferly Halim, dalam keterangannya, Kamis (25/12/2025).
"Di sini, cerita bisa menemukan perspektif baru dan jangkauan yang lebih luas untuk menyentuh audiens global," sambungnya.
Dengan partisipasi di JAFF 2025, Ferly Halim dan Langit Pictures Indonesia memperkuat posisi mereka di industri film Tanah Air. Komitmen pada kreativitas berkelanjutan dan kontribusi internasional diharapkan membawa dampak positif bagi perfilman Indonesia ke depan.
Editor : Aris