get app
inews
Aa Text
Read Next : Dompet Dhuafa Hadirkan Layanan Dapur Umum dan Pos Hangat untuk Penyintas Erupsi Gunung Lewotobi

Puan Kenang Reformasi 1998: Sibuk di Dapur Umum di Kebagusan Siapkan Makanan untuk Aktivis

Minggu, 22 Mei 2022 | 06:27 WIB
header img
Ketua DPR Puan Maharani. Foto: MPI/Dok

JAKARTA, iNews.id - Saat reformasi pada 21 Mei 1998 pecah Ketua DPR Puan Maharani saat itu masih remaja berusia 20 tahun.

Sebagai pemudi yang baru lulus kuliah, Puan turut terlibat dan menyaksikan proses pelengseran Presiden Soeharto yang telah berkuasa selama 32 tahun. 

"Saat reformasi saya mengurusi dapur umum di rumah saya di Kebagusan," kata Puan, Sabtu (21/5/2022).

Puan mengatakan, setiap hari banyak orang turun ke jalan dan berada di sekitar rumahnya pada saat itu. Bahkan, Puan sampai tidak bisa keluar rumah karena banyaknya orang yang ingin melengserkan kekuasaan Soeharto. 

"Di depan pagar rumah saya itu terjadi. Saya masih gadis muda yang tidak bisa keluar rumah," ucapnya.

Namun karena tetap ingin berperan dalam proses reformasi itu, Puan pun memutuskan menjadi juru masak untuk hidangan para aktivis yang lalu lalang di depan rumahnya. 

Cucu dari proklamator Bung Karno ini masih ingat persis menu yang ia masak saat itu, yakni ikan, tempe, tahu dan sayur sop.

"Saat itu masak seberapa pun banyaknya tidak cukup. Sayurnya asal cemplung. Sop yang penting airnya banyak atau sayurnya yang banyak," kenang Puan. 

Tak terasa, kini sudah 24 tahun berlalu sejak peristiwa reformasi yang berhasil melengserkan Soeharto. Puan tumbuh dari gadis muda belia menjadi politisi yang berpengalaman.Jabatan menteri hingga kini ketua DPR diembannya. 

Politisi PDI-P ini pun menilai reformasi telah menjadi bagian penting bukan hanya bagi karir politiknya, tapi juga sebagai bagian dari sejarah bangsa ini.

"Kemenangan reformasi membawa perubahan untuk mewujudkan cita-cita bangsa yang merdeka sesuai harapan Bung Karno, yang akhirnya membuat bangsa ini lebih maju dari sebelumnya," kata Puan.

Puan pun berpesan agar generasi muda mesti terus menjaga semangat reformasi. 

Ia tak menampik saat ini masih ada sejumlah masalah yang menjadi ancaman bagi reformasi, mulai dari 
disintegrasi, korupsi, hingga sosial ekonomi. 

"Namun adalah tugas kita bersama untuk menjaga api reformasi tetap menyala," kata Puan.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut