JAKARTA,iNewsTangsel.id - Gangguan irama jantung atau atrial fibrilasi jangan dianggap remeh sebab dapat menyebabkan gagal jantung dan stroke.
Atrial fibrilisasi juga bersifat incidental dan kadang-kadang bisa permanen. Nah, hal ini disampaikan Prof. DR. dr. Yoga Yuniadi, SpJP (K) FIHA, FAsCC, FEHRA dari Siloam Hospitals TB Simatupang (SHTB) saat talk show mengenal lebih jauh tentang atrial fibrilasi atau gangguan/kelainan irama jantung yang dimoderatori dr. Isabella Lalenoh, Sp.JP.
Yoga Yuniadi saat acara di dampingi 3 spesialis jantung yaitu dr. Donny Yugo Hermanto, SpJP (K) FIHA, dr. Budi Ario Tedjo, SpJP (K) FIHA dan dr. Arwin Saleh Mangkuanom, SpJP (K).
Dia mengatakan atrial fibrilisasi juga bersifat incidental dan kadang-kadang bisa permanen. 1 dari 3 orang berisiko mendapatkan atrial fibrilasi sepanjang hidupnya terutama diatas usia 55 tahun.
Di Indonesia dan India, sekitar 600-700 kasus orang dalam 100.000 penduduk dan ini juga berakibat meningkatnya pembiayaan dan handicap kesehatan untuk penyakit ini.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait