JAKARTA,iNewsTangsel.id- Setelah Presiden Joko Widodo resmi mengusulkan calon Tunggal Panglima TNI yang akan menggantikan Jenderal Andika Perkasa karena memasuki purna Jabatan dengan menunjuk Laksamana Yudo Margono sebagai Calon Tunggal dan akan mengikuti mekanisme pemilihan Panglima TNI yang berlaku dengan menjalani fit and proper test di Komisi I DPR.
Tentunya setelah Yudo Margono ditunjuk Presiden sebagai Panglima TNI. Timbul pertanyaan siapakah sosok yang tepat menggantikannya sebagai KSAL?. Sontak hal ini ditanggapi oleh Muhammad Sutisna selaku Pengamat Pertahanan dan Keamanan yang juga Co Founder Forum Intelektual Muda melalui keterangan tertulisnya kepada Inews.Id, Selasa (29/11/2022).
Sutisna mengungkapkan saat ini TNI AL memiliki sembilan perwira tinggi (pati) bintang tiga yang masih aktif. Dari sembilan pati tersebut, tujuh laksamana madya/laksdya (Korps Pelaut) dan dua letnan jenderal/letjen (Korps Marinir). Mereka berasal dari empat lichting (kelas) berbeda, yakni abituren Akademi Angkatan Laut (AAL) 1987, 1988-A, 1988-B, dan 1989.
Dimana ada Kepala Bakamla Laksdya Aan Kurnia (AAL 1987), Sekjen Wantannas Laksdya Harjo Susmoro (AAL 1987), Rektor Unhan Laksdya Amarulla Octavian (AAL 1988-A), Wakil KSAL Laksdya Ahmadi Heri Purwono (AAL 1988-A), Panglima Komando Armada RI Laksdya Herru Kusmanto (AAL 1988-B), Komandan Pushidrosal Laksdya Nurhidayat (AAL 1988-B), Panglima Kogabwilhan I Laksdya Muhammad Ali (AAL 1989), serta dua Letjen Marinir adalah Komandan Kodiklatal Letjen (Mar) Suhartono (AAL 1988-B) kelahiran 1966; dan Letjen (Mar) Bambang Suswantono (AAL 1987) kelahiran 1965
Sutisna melanjutkan, dari ke sembilan Perwira tersebut, hanya ada satu yang dipilih oleh Presiden Joko Widodo untuk memimpin institusi TNI Angkatan Laut selanjutnya. Yakni Laksdya Aan Kurnia yang saat ini menjabat Kepala Bakamla RI.
Dimana dalam melihat sosok Aan Kurnia merupakan tokoh TNI yang kaya akan pengalaman, karena sudah melakukan kerja kerja kebangsaan selama memimpin Bakamla RI, dengan berbagai macam transformasinya. "Bakamla RI sukses menjadi salah satu institusi yang disegani sebagai garda terdepan menjaga keamanan maritim Indonesia," tutur Sutisna.
Sutisna mengatakan semenjak dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Badan Keamanan Laut pada Maret 2020 silam. Pak Aan sudah melakukan berbagai macam langkah langkah yang menakjubkan dalam memimpin Bakamla RI. Berbekal sederet pengalaman beliau selama di Institusi TNI AL, mulai dari komandan KRI hingga Danjen Akademi TNI. Perlahan Bakamla, institusi yang ia pimpin sudah mulai menemukan girahnya sebagai cikal bakal Coast Guardnya Indonesia dalam menjaga keamanan laut kita.
Sutisna juga menyampaikan terkait konsistensi Aan Kurnia yang sudah melakukan berbagai macam output yang telah dilaksanakan Bakamla yakni di bidang operasi dan latihan telah melaksanakan operasi SAR terhadap kecelakaan pesawat Sriwijaya, menghalau kapal survei Tiongkok dan anomali kapal tanker Yunani, penangkapan kapal yang melaksanakan illegal transshipment, menggagalkan penyeludupan narkoba di Kep. Seribu, SAR wilayah, menangkap Kapal Ikan Asing (KIA) yang melakukan illegal fishing, pengamanan Laut Natuna Utara (LNU) dan pengamanan Rig Noble.
Selain itu pada bidang kerjasama telah terlaksana courtesy call dengan instansi terkait baik dalam maupun luar negeri, pembangunan kapasitas, ASEAN Coast Guard Meeting, latihan keamanan laut terpadu, menggelar rapat koordinasi keamanan maritim, melaksanakan daily brief bersama instansi terkait serta membentuk dan membina Relawan Penjaga Laut Nusantara (Rapala), sinergitas dengan Institusi lain khususnya TNI AL. "Bahkan kemarin baru saja sukses menyelenggarkan Forum Asean Coast Guard beberapa waktu silam di Bali," terang Tisna
Lanjut menurut Sutisna, Aan Kurnia juga sangat komprehensif di bidang kebijakan dan strategi yang telah menyusun implementasi strategi di Laut Natuna Utara (LNU), menyusun strategi pengawasan hak lintas di ALKI, menyusun strategi kolaborasi pengamanan di Laut Sulawesi dan Sulu, menyusun Roadmap Bakamla RI, menyusun konsep manajemen pengamanan maritim, menyusun konsep pengembangan sistem peringatan dini, menyusun konsep Nelayan Nasional Indonesia (NNI), dan menyusun perkiraan ancaman keamanan di laut.
Sehingga dalam melihat Sederet kinerja yang telah dilaksanakan Aan Kurnia menjadi modal yang sangat kuat dalam memimpin institusi TNI AL kedepannya. Dengan berbagai macam pengalamannya, "bukannya tak mungkin bisa membawa TNI AL menjadi lebih baik untuk meneruskan apa yang sudah menjadi Legacynya Laksamana Yudo Margono." pungkas Co Founder Forum Intelektual Muda.
Editor : Solla
Artikel Terkait