Rekayasa yang menggabungkan keilmiahan dengan kreativitas dalam menciptakan solusi baru untuk berbagai tantangan dan mengembangkan teknologi yang meningkatkan kualitas hidup manusia, termasuk menghadirkan solusi untuk pengembangan teknologi EBT.
"Oleh sebab itu, industri jasa Rekayasa akan dapat berkontribusi besar dalam kemajuan setiap peradaban bangsa. Terlebih lagi di era transisi energi dan hilirisasi mineral, tentunya industri di bidang jasa Rekayasa menjadi garda terdepan dalam upaya pencapaian tujuan nasional berkelanjutan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum Gabungan Perusahaan Nasional Rancang Bangun Indonesia (GAPENRI) Dhira Nandana mengatakan, sektor industri jasa rekayasa memiliki peran penting dalam pertumbuhan Indonesia serta mampu menjadi lokomotif pembangunan dan pertumbuhan ragam sektor dan industri nasional di Indonesia, termasuk sektor energi, serta penggerak peningkatan Penggunaan Barang dan Jasa Dalam Negeri (P3DN).
"Maka dari itu, pentingnya kolaborasi berbagai pihak agar bidang rekayasa Indonesia semakin berkembang dan dioptimalisasikan untuk mendukung pembangunan nasional,” katanya.
Sekretaris Jenderal Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Ir. Bambang Goeritno, M.Sc., MPA., IPU. menjelaskan, dalam menghadapi pesatnya pembangunan nasional di berbagai sektor, terutama pada pengembangan sektor transisi energi EBT, tentunya tidak terlepas dari peran penting para insinyur atau engineer pada seluruh proses dari perencanaan dan desain hingga integrasi dan koordinasi.
"Oleh karena itu, semakin dibutuhkan engineer yang kompeten dan memiliki kemampuan untuk memberikan solusi Rekayasa inovatif yang dibutuhkan industri. Selain itu, penting juga bagi industri untuk mengoptimalkan engineer yang berkompeten dari dalam negeri sebagai upaya untuk terus meningkatkan nilai tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dalam berbagai proyek pembangunan di Indonesia,” pungkasnya.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait