JAKARTA, iNewsTangsel.id - Laman web IQ Air menyatakan bahwa Jakarta menempati peringkat pertama sebagai kota besar dengan tingkat polusi udara tertinggi di dunia. Laman tersebut menyebutkan bahwa kualitas udara di Jakarta tidak sehat. Posisi kedua ditempati oleh Kolkata, India.
Berdasarkan data IQAir pada pagi ini, Jumat (1/9/2023) pukul 06.00 WIB, kualitas udara di Jakarta masih berada dalam kondisi tidak sehat, dengan indeks kualitas udara AQI US sebesar 153 dan polutan utama PM2.5.
Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini mencapai 11,7 kali lipat dari nilai panduan kualitas udara tahunan yang ditetapkan oleh WHO.
Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan AQI US pada hari sebelumnya, di mana AQI US mencapai angka 186.
Pagi ini, cuaca di Jakarta masih berkabut dengan suhu 24 derajat Celsius, kelembapan udara sebesar 76%, angin berhembus dengan kecepatan 5,5 hm/jam, dan tekanan udara sekitar 1.013 mbar.
IQAir merekomendasikan kepada penduduk agar menggunakan masker saat berada di luar ruangan. Laman IQAir juga menegaskan bahwa data mengenai kualitas udara ini diperoleh dari beberapa kontributor, termasuk KLHK, BMKG, dan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.
Sementara itu, berdasarkan data indeks pencemaran udara maksimum yang dapat dilihat melalui aplikasi JAKI yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI, kualitas udara di Jakarta berbeda-beda tergantung pada wilayahnya.Berikut adalah datanya :
- Jakarta Pusat: 99 (tingkat sedang)
- Jakarta Barat: 52 (tingkat sedang)
- Jakarta Selatan: 91 (tingkat sedang)
- Jakarta Timur: 108 (tingkat tidak sehat)
- Jakarta Utara: 103 (tingkat tidak sehat)
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait