Tangani Polusi Udara di Hulu, Layani di Hilir

Bambang Widodo
Prof Tjandra Yoga Aditama

Oleh: Prof Tjandra Yoga Aditama

Polusi udara terus berkecamuk di Jakarta dan sekitarnya. Dampak pada kesehatan sudah tampak pula. Penanganan yang paling tepat tentunya adalah mengidentifikasi faktor penyebab dan segera mengatasinya, apapun dan bagaimanapun caranya yg jelas harus segera ada tindakan yg berdampak nyata tanpa perlu terlalu mengorbankan masyarakat.

Selain penanganan di hulu yang utama, maka masyarakat Jakarta dan sekitarnya sudah "terpaksa" menghirup udara kotor penuh polutan. Karena itu, selain di hulu maka perlu ada pelayanan di hilirnya, tentang kesehatan masyarakat. Karena di Jakarta dan sekitarnya tersedia jaringan Puskesmas yang lengkap maka saya mengusulkan 7 langkah untuk dilaksanakan di Puskesmas kita.

Pertama, Sanitary kit yg ada di Puskesmas agar diaktifkan utk menilai kualitas udara setempat. Jadi akan ada data polusi per Kecamatan dan bahkan per Kelurahan, walaupun mungkin ada kualitas udaranya tidaklah lengkap sempurna.

Ke dua, kegiatan "PAL (practical approach on lung health)" yang di gagas WHO (saya ikut memulainya di Kyrgystan sekitar 10 tahun yl) diaktifkan kembali, karena akan amat berperan dalam deteksi, evaluasi dan tindakan kesehatan paru di lapangan. Saya kira Puskesmas di Jakarta dan sekitarnya sudah mengenal PAL, tinggal mengaktifkannya saja.

Ke tiga, surveilan keluhan respirasi dll (baik dalam gedung Puskesmas, di lapangan wilayah kerjanya, maupun oleh kader) perlu terus dijaga, dan ada tindak lanjut segera kalau memang data menunjukkan trend peningkatan. Di MedSos sekarang bahkan beredar tentang kemungkinan dampak polusi pada saluran cerna, atau mata, atau kulit dll.

Ke empat, promosi kesehatan atau KIE (Komunikasi Informasi Edukasi) jelas-jelas harus di tingkatkan, baik ttg berbagai kemungkinan dampau kesehatan maupun akses informasi polutan setempat, bila mungkin

Ke lima, untuk pasien-pasien penyakit kronik yang biasanya di tangani Puskesmas maka mereka di beri perhatian khusus. Kalau mungkin di kontak untuk tanya keadaannya, telemedisin, atau diminta datang ke Puskesmas, atau dilakukan kunjungan rumah.

Ke enam, kalau ada peningkatan kasus ISPA dll maka tentu Puskesmas memberi pengobatan yang baik. Bila perlu dilakukan rujukan ke RSUD DKI Jakarta atau RS lainnya di wilayah kita ini.

Ke tujuh, akan baik kalau di semua Puskemas di Jakarta dan sekitarnya dibuat semacam "Pojok Polusi", yang dapat memberi informasi kepada masyarakat tentang berbagai aspek polusi udara di wilayahnya.

Penulis adalah Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI dan Penasihat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia cabang Jakarta / Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI)

Editor : Hasiholan Siahaan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network