JAKARTA, iNewsTangsel.id - Survei pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD diawal tahun mengalami kenaikan di bursa Pilpres 2024.
Di survei terkini Indonesia Political Expert (IPE), paslon nomor urut 3 ini, menempati posisi puncak dengan unggul tipis dari paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Rinciannya, Ganjar-Mahfud meraih 33,57 persen, Prabowo-Gibran 31,25 persen, dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar tertinggal di angka 26,79 persen.
“Kenaikan Paslon 03 mempunyai relevansi kuat dengan figur idaman yang diinginkan masyarakat,” ujar Direktur Riset dan Data IPE, Agustanto saat merilis hasil survei di Hotel Da Farm Express, di Menteng, Jakarta, Selasa (02/01/2024).
Survei membuktikan, naiknya elektabilitas Ganjar-Mahfud di bursa Pilpres 2024 selaras dengan menurunnya ketidakpercayaan publik terhadap Pemerintahan Jokowi. Hal ini, dapat dilihat dari menurunnya kepuasan publik terhadap Pemerintah.
Tercatat, di survei pertama, Presiden Jokowi mendapatkan angka kepuasan sebesar 69,34 persen, di survei kedua menurun menjadi 67,92 persen, dan survei terkini kepuasan terhadap Sang Presiden berada di angka 64, 35 persen.
Berdasarkan survei politik dan elektabilitas Capres-Cawapres Pemilu Indonesia 2024 (Speed), turunnya elektabilitas Presiden saat ini disimpulkan terjadi karena, responden cenderung tidak suka pencalonan Gibran Rakabuming Raka, selaku Cawapres dianggap menyalahi konstitusi.
Selanjutnya, responden tidak suka karena Presiden dianggap telah memobilisasi alat-alat negara sehingga Pemilu tidak berlangsung secara jujur dan adil atau jurdil.
Responden beranggapan, Jokowi bukan lagi yang dahulu karena pencalonan Gibran dan ditetapkannya Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
“Masyarakat melihat melalui media sosial bahwa Presiden terlampau over confidance,” kelakarnya.
Menurutnya, kepercayaan publik terhadap Presiden Jokowi ini berdampak kepada turunnya elektabilitas Prabowo-Gibran.
Hal ini, membuat paslon Ganjar-Mahfud mendapatkan berkahnya. “Suguhan di sosial media, tayangan di flash news, tiktok begitu massif menginformasikan dan membandingkan ucapan Presiden Jokowi yang nyata berubah dan masyarakat menyaksikan ini semua,” katanya.
Meningkatnya elektabilitas Ganjar-Mahfud juga karena suksesinya mengomunikasikan visi dan misi dengan baik. Misalnya, di program KTP Sakti, ini menjadi salah satu program yang mampu mendongkrak elektabilitas pasangan 03.
Agustanto melihat, kemungkinan Ganjar-Mahfud mengalahkan pasangan 02 masih terbuka. Satu-satunya jalan adalah pasangan 01 dan 02 melakukan koalisi bersama kembali.
“Kebersamaan Nasdem dan PDIP sebagai gerbong utama 01 dan 03 sebetulnya bukan barang baru. Bersatunya dua poros partai besar ini sebetulnya telah teruji saat mereka mengusung Jokowi sebagai Presiden RI.
Tinggal sekarang dilihat, siapa yang memenangkan putaran pertama, Ganjar-Mahfud atau Anies-Muhaimin,” ujarnya.
Diketahui, survei dilaksanakan medio Austus 2023-Januari 2024, dilaksanakan di 416 Kabupaten dan 98 Kota se-Indonesia. Teknik pengambilan sampel atau responden dilakukan dengan metode random purposive terhadap 2.400 responden dengan sampling error 2,83 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait