Israel Uji Sistem Pertahanan Udara Spyder untuk Hadapi Iran, Yaman dan Hizbullah

hasiholan
Uji coba baru-baru ini terjadi seiring dengan ancaman udara yang dihadapi Israel dari Lebanon di utara dan Gaza di barat, termasuk serangan roket dan drone dari kelompok militan yang didukung oleh Iran seperti Hamas dan Hizbullah

Rafael menyatakan bahwa sistem Spyder berhasil menghentikan drone "dalam situasi operasional yang menantang, mencapai serangan langsung dan efektif."

Pabrikan pertahanan tersebut menggambarkan pengujian ini sebagai "yang pertama dari jenisnya" dan mempublikasikan video intersepsi di mana sistem Spyder terlihat menangkal drone dengan rudal.

Sistem Spyder menggunakan dua jenis rudal, yaitu Derby dan Python, keduanya termasuk dalam konfigurasi baru. Menurut pernyataan lembaga tersebut, sistem ini memiliki jangkauan maksimum antara sembilan dan 25 mil, serta ketinggian intersepsi maksimum 3,7 dan 7,5 mil.

Diketahui, sistem pertahanan ini dianggap melengkapi kekurangan yang dimiliki oleh Iron Dome, terutama dalam hal mobilitas. All-in-One Spyder diklaim "menyediakan aset pertahanan udara yang lincah, otonom, yang mampu dikerahkan dengan cepat dalam hitungan menit, di medan yang menantang, dan dengan waktu reaksi yang singkat," sesuai dengan lembar fakta dari Rafael.

Perusahaan tersebut menegaskan bahwa mereka menyediakan pertahanan udara dengan "jejak logistik yang diminimalkan" untuk melindungi pasukan bergerak dan lokasi sensitif.

Editor : Hasiholan Siahaan

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network