BAGHDAD, iNewsTangsel.id - Militer Amerika Serikat telah melakukan serangan dengan pesawat tanpa awak terhadap sebuah kendaraan di Ibu Kota Irak, Baghdad, pada Rabu malam. Serangan tersebut menyebabkan kematian seorang komandan milisi yang didukung oleh Iran.
Beberapa media di Irak melaporkan bahwa dua orang tewas dalam serangan tersebut, yaitu Abu Baqir al-Saadi dan Arkan Alyawi.
Sumber diplomatik dari Irak memberitahu Al Arabiya bahwa Al-Saadi adalah komandan yang bertanggung jawab atas program drone dari kelompok Kataib Hizbullah.
Pencapaian tersebut membuatnya menjadi salah satu warga Irak dengan peringkat tertinggi yang tewas akibat serangan drone Amerika sejak Abu Mehdi al-Muhandis pada tahun 2020.
Presiden AS pada saat itu, Donald Trump, memerintahkan serangan di dekat Bandara Baghdad yang menyebabkan kematian Jenderal Iran Qassem Soleimani dan al-Muhandis, pemimpin milisi Irak.
Serangan AS yang terjadi semalam merupakan serangan kedua dalam apa yang disebut oleh Washington sebagai respons multi-tingkat terhadap serangan pesawat nirawak terhadap pangkalan Amerika di Yordania bulan lalu. Serangan oleh kelompok milisi pro-Iran tersebut menyebabkan tiga tentara Amerika tewas dan lebih dari 40 tentara lainnya terluka.
Komando Pusat (CENTCOM) AS, dalam sebuah pernyataan, mengonfirmasi serangan yang terjadi semalam di Irak.
Pernyataan dari CENTCOM menyebutkan, "Serangan tersebut menewaskan seorang komandan Kataib Hizbullah yang bertanggung jawab merencanakan dan berpartisipasi langsung dalam serangan terhadap pasukan AS di wilayah tersebut. Tidak ada indikasi kerusakan tambahan atau korban sipil yang dilaporkan."
CENTCOM juga menambahkan, "Amerika Serikat akan terus mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi rakyat kami. Kami tidak akan ragu untuk meminta pertanggungjawaban semua pihak yang mengancam keselamatan pasukan kami."
Baghdad mengutuk serangan balasan putaran pertama pekan lalu, namun AS menyatakan bahwa mereka memiliki hak untuk membela diri. Pasukan Amerika berada di Irak atas undangan pemerintah Irak sebagai bagian dari koalisi anti-ISIS.
Bulan lalu, AS melakukan serangan serupa yang menewaskan pejabat penting milisi Irak lainnya di Baghdad atas apa yang menurut AS merupakan peran kuncinya dalam serangan terhadap pasukan Amerika di Irak selama beberapa bulan terakhir. Hal ini terjadi setelah lebih dari 100 serangan yang didukung Iran menargetkan pasukan AS di Irak dan Suriah.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait