Perusahaan juga mendorong jutaan penggunanya untuk menentang langkah tersebut. Sebelum pemungutan suara komite tentang undang-undang tersebut pada hari Kamis, TikTok mengirimkan pemberitahuan "Hentikan penutupan TikTok" kepada penggunanya dan mendorong mereka untuk menelepon wakil rakyat serta meminta mereka menolak legislasi tersebut.
"Beritahukan kepada Kongres apa arti TikTok bagi Anda dan katakan kepada mereka untuk memilih TIDAK."
Ini mengakibatkan banjir panggilan telepon ke kantor di Capitol Hill. Perlu dicatat bahwa undang-undang tersebut memiliki lawan yang juga berpengaruh, yaitu mantan Presiden Donald Trump. Meskipun Trump sebelumnya berupaya memaksa penjualan TikTok kepada perusahaan AS selama masa jabatannya, namun kini dia berubah sikap.
"Jika Anda menyingkirkan TikTok, Facebook dan Zuckerschmuck akan menggandakan bisnis mereka," tulisnya dalam sebuah pos di Truth Social. Meskipun lolos dari Dewan akan menjadi tonggak penting bagi undang-undang tersebut, belum jelas di mana posisi Senat berada.
Beberapa senator terkemuka terlihat lebih berhati-hati dalam berkomentar tentang apakah mereka akan mendukung legislasi tersebut atau tidak. Selain menuntut ByteDance untuk menjual TikTok atau dilarang di AS, undang-undang tersebut "menciptakan proses bagi Presiden untuk menunjuk beberapa aplikasi media sosial yang didefinisikan secara khusus yang tunduk pada kendali musuh asing" dan "menimbulkan risiko keamanan nasional."
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait