Kami pun menyadari bahwa dengan memberdayakan generasi muda, akan terbentuk juga tanggung jawab dan kesadaran lingkungan untuk generasi mendatang," ujar Lee Taejin lagi.
Terkait dengan food waste, hal yang menjadi bahasan utama dalam kampanye ini, menjadi isu yang terbilang mengkhawatirkan di Indonesia.
Hal ini salahsatunya dapat dengan mudah dilihat dari jumlah food waste di Indonesia yang menempati peringkat kedua di dunia dengan 20,93 juta ton per tahun. Tanpa disadari, hal ini menyebabkan kerugian ekonomi sekitar 213-551 triliun rupiah per tahun. Mirisnya, dengan berada pada peringkat ke-77 dari 125 negara dalam Global Hunger Index 2023, Indonesia masih dikatakan memiliki permasalahan serius dalam bidang kerawanan pangan.
Besarnya tantangan yang menjadi bahasan utama dalam kampanye “Better life for all” inilah yang kemudian mendorong LG untuk berkolaborasi dengan lembaga nirlaba hingga Universitas Prasetiya Mulya yang menjadi perwakilan dari institusi pendidikan dalam menghelat kampanye ini.
Sinergi diantara para pihak dengan visi yang sama ini dikatakannya menjadi pendorong lebih dalam penyampaian pesan, baik dari sisi kekuatan maupun keluasan sasaran.
Lewat kampanye “Better life for all”, LG mempromosikan budaya pangan berkelanjutan dan mendorong konsumsi lebih bertanggung jawab, pengurangan food waste dan peningkatan kesadaran lingkungan. Berjalan dengan rangkaian acara menarik didalamnya, kampanye ini akan berlangsung selama tiga bulan, dari Maret sampai Mei 2024.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait