Yanuar juga menyoroti kepentingan strategis bagi beberapa partai politik dalam mendukung hak angket. Misalnya, Gerindra, yang ingin memperkuat legitimasi kepemimpinan Prabowo-Gibran pasca-pemilu. Begitu juga dengan Golkar dan Demokrat, yang berharap dapat memanfaatkan hak angket untuk kepentingan konsolidasi partai dan kekuatan politik mereka di DPR.
Tidak ketinggalan, PPP juga diharapkan dapat memanfaatkan momentum hak angket untuk menguatkan gugatan mereka di Mahkamah Konstitusi (MK) agar dapat meloloskan partainya ke DPR.
"Hak angket akan menjadi titik temu untuk berbagai cara pandang dan bahkan kepentingan yang berbeda-beda," tegas Yanuar.
Menurutnya, hal ini dapat mengarah pada kemungkinan adanya kompromi antar fraksi terkait pilihan isu yang akan diselidiki.
Terakhir, Yanuar menegaskan bahwa pertemuan antara Prabowo dan Surya Paloh merupakan isyarat penting dalam proses ini. Meskipun pertemuan tersebut tidak menghasilkan isyarat untuk menghentikan hak angket, namun hal ini menunjukkan bahwa proses hak angket masih terus berjalan dan akan menjadi sorotan dalam dinamika politik di DPR.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait
