2. Tunda pengeluaran yang tak perlu
Memulihkan anggaran usai Lebaran memang susah-susah gampang. Kamu bisa menunda pengeluaran yang tidak terlalu penting semaksimal mungkin.
Dalam situasi ini, menahan diri dari godaan belanja sangat disarankan. Intinya, fokuslah mempertahankan uang yang tersisa, paling tidak sampai kamu kembali menerima gaji. Pergunakan uang tersebut sebijak mungkin untuk memenuhi kebutuhan prioritas dan pokok kamu, ya!
Lakukan penghematan
Agar kantong tak makin jebol setelah Lebaran, lakukanlah penghematan di beberapa pos pengeluaran. Ada banyak hal yang bisa kamu lakukan, seperti membawa bekal saat ke kantor, hingga mengurangi membeli kopi di kafe yang dapat membuat cash flow semakin berantakan.
4. Tetapkan pengeluaran harian
Untuk menekan pengeluaran pasca Lebaran, tetapkanlah biaya yang boleh dikeluarkan setiap harinya. Misalnya kamu menetapkan Rp 50 ribu untuk pengeluaran setiap hari.
Konsistenlah untuk menggunakan uang tersebut dan hindari membawa uang tunai lebih dari itu. Yang terpenting, jangan pernah tergoda untuk melanggarnya.
5. Sehatkan kembali dana darurat
Membengkaknya pengeluaran selama bulan Ramadan dan libur Lebaran sangat memungkinkan ditutupi dari dana darurat alih-alih akan menggantinya di bulan depan. Karena judulnya dana darurat, maka sudah sepatutnya bagi kamu kembali memenuhi dana darurat setelah Lebaran.
Hal ini perlu menjadi perhatian penting karena dana darurat harus selalu ada dalam jumlah yang cukup di dalam keuangan. Agar keuangan tidak berisiko mengalami masalah di kemudian hari.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait